BREAKING NEWS
Sabtu, 15 Maret 2025

Cacar Monyet Clade 2 ? Kemenkes Pastikan Varian Lebih Mematikan Belum Masuk Indonesia!

BITVonline.com - Jumat, 30 Agustus 2024 08:06 WIB
3 view
Cacar Monyet Clade 2 ? Kemenkes Pastikan Varian Lebih Mematikan Belum Masuk Indonesia!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA –Virus cacar monyet atau monkeypox kini tengah menjadi perhatian global seiring dengan munculnya varian baru yang lebih mematikan, yaitu clade 2. Berdasarkan informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), varian ini belum ditemukan di Indonesia, dan kasus yang ada saat ini masih tergolong varian clade 1 yang memiliki tingkat kematian lebih rendah.

Staf Khusus Kemenkes, dr Ngabila Salama, dalam pesan singkatnya kepada wartawan menyatakan bahwa varian cacar monyet clade 2, yang memiliki tingkat kematian antara 0,1 hingga 3,6 persen, masih dominan di Indonesia. Sementara itu, varian clade 1, yang diketahui lebih menular dan mematikan dengan tingkat kematian antara 1,4 hingga lebih dari 10 persen, belum terdeteksi di tanah air.

“Belum ditemukan varian mpox clade I di Indonesia. Semua kasus yang ditemukan hingga saat ini masih clade II,” kata dr Ngabila Salama, Jumat (30/8). Ia juga menekankan bahwa seluruh kasus cacar monyet di Indonesia saat ini masih terkait dengan kontak seksual yang berisiko.

Baca Juga:

Menurut dr Ngabila, meskipun varian clade 2 belum menunjukkan tingkat kematian yang tinggi, penting untuk tetap memantau dan mengevaluasi mekanisme penularan. “100 persen kasus saat ini di Indonesia tertular melalui hubungan seksual yang berisiko. Kontak erat seksual merupakan faktor utama penularan,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pemantauan dan surveilans epidemiologi harus terus dilakukan untuk memahami lebih dalam mengenai cara penularan virus ini.

Kemenkes, melalui dr Ngabila, juga menyampaikan bahwa vaksinasi massal belum diperlukan saat ini. Vaksinasi hanya diberikan kepada kontak erat dari kasus positif, populasi berisiko, dan tenaga kesehatan laboratorium. “Puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan surveilans untuk memantau kasus dan penularannya,” tambah dr Ngabila.

Baca Juga:

Sementara itu, di Eropa, Swedia baru-baru ini mengonfirmasi kasus pertama varian cacar monyet baru di negara tersebut pada Kamis (15/8). Kasus ini merupakan yang pertama kali ditemukan di luar Afrika setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai darurat global. Direktur Jenderal Badan Kesehatan Publik Swedia, Olivia Wigzell, mengungkapkan bahwa individu yang terinfeksi tersebut tertular saat berada di wilayah Afrika yang tengah mengalami wabah.

WHO, yang kembali menyatakan cacar monyet sebagai darurat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun terakhir, melaporkan bahwa pada tahun 2024, telah tercatat lebih dari 14 ribu kasus dan 524 kematian di berbagai negara Afrika. Angka-angka tersebut telah melampaui jumlah kasus dan kematian pada tahun 2023.

Dengan informasi tersebut, dr Ngabila Salama menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi kemungkinan penyebaran varian cacar monyet yang lebih berbahaya. “Kami terus memantau situasi ini dengan seksama dan bekerja sama dengan puskesmas serta tenaga kesehatan untuk memastikan respon yang efektif,” tutupnya.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Erupsi, Kolom Abu Tembus 1.000 Meter
KPK Tangkap 8 Orang dalam OTT di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel
Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam Saat Ngabuburit Sambil Mancing di Sungai Surabaya
Viral! Polisi Patwal Pepet Pemotor di Jalur Puncak Bogor, Kasus Berakhir Damai
Sedang Tidur Siang, Nenek 60 Tahun di Polman Tewas Tertimpa Pohon Kelapa Tumbang!
Pengedar Sabu di Pasuruan Menyamar Pakai Daster Istri untuk Menghindari Penangkapan
komentar
beritaTerbaru