
Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Erupsi, Kolom Abu Tembus 1.000 Meter
MALUKU UTARA Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (15/3/2025) sekitar p
Peristiwa
JAKARTA -Anita Jacoba Gah, Anggota Komisi X DPR RI dari Partai Demokrat, kembali mencuri perhatian publik setelah mengkritik keras langkah PSSI yang terus-menerus melakukan proses naturalisasi pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia. Dalam rapat kerja Komisi X yang membahas permohonan naturalisasi sejumlah pemain, termasuk Kevin Diks, Estella Loupatty, dan Noa Leatomu, pada Senin (4/11/2024), Anita mempertanyakan mengapa Indonesia terus mengandalkan pemain luar negeri, meskipun negara ini memiliki populasi hampir 280 juta jiwa.
Anita menilai, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia tidak kekurangan potensi atlet berbakat. “Kita tidak miskin atlet,” tegasnya, mengingat Indonesia memiliki banyak talenta lokal yang seharusnya bisa diberdayakan. Kritik ini menyusul keputusan PSSI yang terus melanjutkan proyek naturalisasi, yang kini sudah mencakup 13 pemain, termasuk gelombang terbaru yang melibatkan Kevin Diks. Anita pun mempertanyakan hingga kapan kebijakan ini akan terus dilakukan.
“Sebagai wakil rakyat, saya berhak untuk mempertanyakan langkah PSSI ini. Sampai kapan proyek naturalisasi pemain Timnas Indonesia ini akan terus berjalan?” kata Anita dengan tegas. Ia berharap bahwa naturalisasi pemain bukan lagi menjadi solusi utama untuk memperkuat tim nasional, mengingat Indonesia memiliki banyak atlet yang mampu bersaing di level internasional.
Baca Juga:PSSI Terus Lanjutkan Proyek Naturalisasi
Di bawah kepemimpinan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, PSSI telah berhasil menaturalisasi 13 pemain, dengan Kevin Diks menjadi salah satu yang terbaru. Sebelumnya, beberapa pemain keturunan juga telah dilibatkan dalam Timnas Indonesia melalui program serupa, yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing tim di ajang internasional, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, sikap kritis Anita semakin menguat karena menurutnya, kebijakan naturalisasi ini menunjukkan ketidakpercayaan pada potensi pemain lokal Indonesia. PSSI pun mendapat sorotan, terutama terkait dengan keputusan yang terus mengutamakan pemain luar negeri ketimbang memperkuat pembinaan dan pengembangan talenta domestik.
Baca Juga:Kritik Terhadap PSSI
Anita menjelaskan bahwa sebagai wakil rakyat, ia merasa perlu untuk mempertanyakan kebijakan PSSI yang terus melakukan naturalisasi. Ia merasa bahwa upaya ini hanya akan berlanjut jika tidak ada perubahan mendasar dalam sistem pengembangan pemain di Indonesia.
“Kami berharap sebagai rakyat Indonesia, saya berharap bahwa ini yang terakhir. Karena kita tidak miskin atlet,” ujar Anita dalam rapat yang dihadiri oleh sejumlah media.
Ini bukan pertama kalinya Anita Jacoba Gah menjadi sorotan karena kritik kerasnya terhadap kebijakan pemerintah atau lembaga negara. Sebelumnya, ia juga mendapat perhatian publik ketika memarahi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada rapat kerja Komisi X DPR RI pada Juni 2024. Saat itu, Anita menggebrak meja dan menunjukkan ketidaksenangannya terhadap anggaran sebesar Rp 15 triliun yang dialokasikan untuk Kemendikbudristek, sambil mempertanyakan apakah anggaran tersebut digunakan dengan bijak.
Kritik-kritik yang disampaikan Anita Jacoba Gah menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas, baik dalam masalah pendidikan maupun olahraga, yang menjadi fokusnya di Komisi X DPR RI.
Kritik yang disampaikan Anita ini menyentuh isu penting tentang masa depan Timnas Indonesia, yang diharapkan dapat berkembang lebih baik dengan memanfaatkan potensi atlet lokal. Meskipun naturalisasi dapat memperkuat skuad, banyak pihak yang merasa bahwa kebijakan tersebut tidak boleh menjadi solusi jangka panjang. Sebaliknya, pengembangan pemain muda dalam negeri, peningkatan fasilitas pelatihan, dan pembinaan usia dini harus menjadi prioritas agar Indonesia dapat bersaing di level internasional tanpa bergantung pada pemain asing.
Dengan populasi yang besar dan banyaknya bakat yang belum tergali, harapan Anita Jacoba Gah dan sejumlah kalangan lainnya adalah agar PSSI memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan pemain lokal demi masa depan sepak bola Indonesia yang lebih cerah.
(N/014)
MALUKU UTARA Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (15/3/2025) sekitar p
PeristiwaSUMSEL 0Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera
Hukum dan KriminalSURABAYA Sebuah tragedi menimpa seorang bocah berusia 7 tahun di Surabaya, Jawa Timur, yang tewas tenggelam saat sedang memancing sambil me
PeristiwaBOGOR Sebuah insiden yang melibatkan polisi patwal di Jalur Puncak, Bogor, menjadi sorotan publik pada Jumat (14/3/2025) setelah video reka
BeritaSULBAR Sebuah peristiwa tragis terjadi di Dusun Segerang, Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Ba
PeristiwaPASURUAN Tingkah unik dilakukan oleh Lapi (50), seorang pengedar sabu asal Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Saat hen
Hukum dan KriminalJAKARTA Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, kembali mengajukan gugatan praperadilan untuk kali kedua terkait den
Hukum dan Kriminaljakarta Sebanyak 29 musisi dan penyanyi dari organisasi Vibrasi Suara Indonesia (VISI) tengah menjadi sorotan publik setelah mengajukan per
EntertainmentSUMUT Puluhan emakemak di Desa Teladan, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, menggegerkan warga dengan aksi berani mereka membakar bar
Peristiwabitvonline.com Fidyah atau fidiah merupakan salah satu ketentuan dalam hukum Islam yang diberikan bagi individu yang tidak dapat menjalanka
Agama