BREAKING NEWS
Senin, 17 Maret 2025

Dulu Sindir Nadiem Makarim, Sekarang Anita Jacoba Gah Kritik Keras Proyek Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Soroti Keputusan PSSI

BITVonline.com - Selasa, 05 November 2024 05:13 WIB
5 view
Dulu Sindir Nadiem Makarim, Sekarang Anita Jacoba Gah Kritik Keras Proyek Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Soroti Keputusan PSSI
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Anita Jacoba Gah, Anggota Komisi X DPR RI dari Partai Demokrat, kembali mencuri perhatian publik setelah mengkritik keras langkah PSSI yang terus-menerus melakukan proses naturalisasi pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia. Dalam rapat kerja Komisi X yang membahas permohonan naturalisasi sejumlah pemain, termasuk Kevin Diks, Estella Loupatty, dan Noa Leatomu, pada Senin (4/11/2024), Anita mempertanyakan mengapa Indonesia terus mengandalkan pemain luar negeri, meskipun negara ini memiliki populasi hampir 280 juta jiwa.

Anita menilai, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia tidak kekurangan potensi atlet berbakat. “Kita tidak miskin atlet,” tegasnya, mengingat Indonesia memiliki banyak talenta lokal yang seharusnya bisa diberdayakan. Kritik ini menyusul keputusan PSSI yang terus melanjutkan proyek naturalisasi, yang kini sudah mencakup 13 pemain, termasuk gelombang terbaru yang melibatkan Kevin Diks. Anita pun mempertanyakan hingga kapan kebijakan ini akan terus dilakukan.

“Sebagai wakil rakyat, saya berhak untuk mempertanyakan langkah PSSI ini. Sampai kapan proyek naturalisasi pemain Timnas Indonesia ini akan terus berjalan?” kata Anita dengan tegas. Ia berharap bahwa naturalisasi pemain bukan lagi menjadi solusi utama untuk memperkuat tim nasional, mengingat Indonesia memiliki banyak atlet yang mampu bersaing di level internasional.

Baca Juga:
PSSI Terus Lanjutkan Proyek Naturalisasi

Di bawah kepemimpinan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, PSSI telah berhasil menaturalisasi 13 pemain, dengan Kevin Diks menjadi salah satu yang terbaru. Sebelumnya, beberapa pemain keturunan juga telah dilibatkan dalam Timnas Indonesia melalui program serupa, yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing tim di ajang internasional, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Namun, sikap kritis Anita semakin menguat karena menurutnya, kebijakan naturalisasi ini menunjukkan ketidakpercayaan pada potensi pemain lokal Indonesia. PSSI pun mendapat sorotan, terutama terkait dengan keputusan yang terus mengutamakan pemain luar negeri ketimbang memperkuat pembinaan dan pengembangan talenta domestik.

Baca Juga:
Kritik Terhadap PSSI

Anita menjelaskan bahwa sebagai wakil rakyat, ia merasa perlu untuk mempertanyakan kebijakan PSSI yang terus melakukan naturalisasi. Ia merasa bahwa upaya ini hanya akan berlanjut jika tidak ada perubahan mendasar dalam sistem pengembangan pemain di Indonesia.

“Kami berharap sebagai rakyat Indonesia, saya berharap bahwa ini yang terakhir. Karena kita tidak miskin atlet,” ujar Anita dalam rapat yang dihadiri oleh sejumlah media.

Sejarah Kontroversial Anita Jacoba Gah

Ini bukan pertama kalinya Anita Jacoba Gah menjadi sorotan karena kritik kerasnya terhadap kebijakan pemerintah atau lembaga negara. Sebelumnya, ia juga mendapat perhatian publik ketika memarahi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada rapat kerja Komisi X DPR RI pada Juni 2024. Saat itu, Anita menggebrak meja dan menunjukkan ketidaksenangannya terhadap anggaran sebesar Rp 15 triliun yang dialokasikan untuk Kemendikbudristek, sambil mempertanyakan apakah anggaran tersebut digunakan dengan bijak.

Kritik-kritik yang disampaikan Anita Jacoba Gah menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas, baik dalam masalah pendidikan maupun olahraga, yang menjadi fokusnya di Komisi X DPR RI.

Masa Depan Timnas Indonesia

Kritik yang disampaikan Anita ini menyentuh isu penting tentang masa depan Timnas Indonesia, yang diharapkan dapat berkembang lebih baik dengan memanfaatkan potensi atlet lokal. Meskipun naturalisasi dapat memperkuat skuad, banyak pihak yang merasa bahwa kebijakan tersebut tidak boleh menjadi solusi jangka panjang. Sebaliknya, pengembangan pemain muda dalam negeri, peningkatan fasilitas pelatihan, dan pembinaan usia dini harus menjadi prioritas agar Indonesia dapat bersaing di level internasional tanpa bergantung pada pemain asing.

Dengan populasi yang besar dan banyaknya bakat yang belum tergali, harapan Anita Jacoba Gah dan sejumlah kalangan lainnya adalah agar PSSI memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan pemain lokal demi masa depan sepak bola Indonesia yang lebih cerah.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Dasco Tegaskan Revisi UU TNI Hanya Bahas 3 Pasal, Bantah Pembahasan Diam-Diam dan Kebut-Kebutan
Update Kondisi Banjir Bandang Parapat: 50 Rumah Terdampak, RSUD dan Layanan Umum Terganggu
Kerangka Manusia Ditemukan di Lahan Tebu Bantul! Diduga Sudah 2 Bulan Meninggal
KPK Periksa Nicke Widyawati Terkait Korupsi Transaksi Jual Beli Gas antara PT PGN dan PT IAE
KPK Ungkap Jaringan Suap Anggota DPRD OKU Terkait Fee Proyek Menjelang Lebaran, 6 Tersangka Ditetapkan
Rutan Kelas I Medan Gelar Peringatan Nuzulul Qur’an, WBP Ikuti Pengajian dan Tausiah
komentar
beritaTerbaru