BREAKING NEWS
Kamis, 13 Maret 2025

Konsumsi Garam Masyarakat Indonesia Lampaui Batas Rekomendasi WHO, Picu Risiko Penyakit

Redaksi - Rabu, 19 Februari 2025 16:12 WIB
68 view
Konsumsi Garam Masyarakat Indonesia Lampaui Batas Rekomendasi WHO, Picu Risiko Penyakit
Ilustrasi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Rata-rata konsumsi garam masyarakat Indonesia jauh melebihi batas aman yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menetapkan batas konsumsi garam maksimal 5 gram per hari, tetapi data menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi garam hingga 11 gram per hari, lebih dari dua kali lipat standar yang dianjurkan.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Sukadiono, dalam pertemuan lintas sektor yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan di JW Marriott Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (19/2).

Baca Juga:

"Di Indonesia konsumsi garam mencapai 11 gram per hari, lebih dari dua kali lipat rekomendasi WHO," ujar Sukadiono.

Konsumsi garam yang berlebihan telah menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia. Bersama dengan gula dan lemak, asupan garam yang tinggi menjadi faktor utama penyebab penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan kardiovaskular lainnya.

Baca Juga:

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia meningkat dari 25,8 persen pada 2013 menjadi 34,1 persen pada 2018. Fakta ini semakin memperkuat urgensi pengendalian konsumsi gula, garam, dan lemak melalui kebijakan yang lebih ketat.

Dalam pertemuan tersebut, Sukadiono menyoroti beberapa studi internasional yang dapat dijadikan referensi dalam pengendalian konsumsi garam di Indonesia. Salah satu contoh adalah studi di Finlandia yang menunjukkan bahwa pengurangan konsumsi garam hingga 30 persen mampu menekan angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung hingga 75 persen dalam kurun waktu 30 tahun.

Selain itu, Sukadiono juga menyinggung kebijakan di Meksiko yang menerapkan pajak terhadap minuman manis. Kebijakan ini terbukti mampu mengurangi konsumsi minuman berpemanis hingga 7,5 persen dalam satu tahun pertama penerapannya, yang berdampak positif dalam menekan angka obesitas dan diabetes.

Dengan latar belakang tersebut, pemerintah diharapkan dapat segera mengambil langkah konkret dalam mengendalikan konsumsi garam berlebih guna menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan menekan angka penyakit tidak menular di Indonesia.

(cn/a)

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
Jaga Jantung Tetap Sehat dengan 7 Buah Alami Ini
Mengejutkan! Senyawa Brokoli Dapat Menghambat Pertumbuhan Uban, Benarkah?
Ancam Kesehatan Remaja! Penyebab Utama dan Cara Pencegahan Hipertensi
Intermittent Fasting 16:8 Diklaim Dapat Mencegah Kanker, Ini Penjelasannya
Rahasia Hidup Sehat ala Rasulullah SAW yang Bisa Diikuti Kaum Muslimin
Rahasia Umur Panjang di Ikaria, Yunani: Teh Herbal dan Kopi Jadi Kunci Kesehatan
komentar
beritaTerbaru