BREAKING NEWS
Kamis, 13 Maret 2025

DAMPAK LETUSAN GUNUG TONGA BISA MENGHANGATKAN BUMI

BITVonline.com - Selasa, 27 September 2022 02:33 WIB
1 view
DAMPAK LETUSAN GUNUG TONGA BISA MENGHANGATKAN BUMI
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BAYANGKARA.CO-Para peneliti masih terus menganalisis dampak ledakan dahsyat letusan gunung berapi bawah laut Tonga yang terjadi awal tahun ini.

Kini mereka menemukan bahwa dampak letusan ternyata bisa menghangatkan Bumi. Dikutip dari Live Science, Minggu (25/9/2022) baru-baru ini peneliti menghitung bahwa letusan gunung Hunga Tonga-Hunga Ha’apa memuntahkan 50 juta ton uap air ke atmosfer. Itu belum termasuk sejumlah besar abu dan gas vulkanik.

Baca Juga:

Injeksi uap besar-besaran ini meningkatkan jumlah kelembaban di stratosfer global, sekitar 5 persen dan dapat memicu siklus pendinginan stratosfer dan pemanasan permukaan Bumi.

 

Baca Juga:

Efek ini menurut sebuah studi baru, dapat bertahan selama berbulan-bulan mendatang.

 

Letusan Tonga yang dimulai pada 13 Januari dan memuncak dua hari setelahnya adalah letusan terkuat yang bisa disaksikan dalam beberapa dekade.

 

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mencatat ledakan itu meluas sejauh 260 kilometer dan mengirim abu, uap, dan gas hingga 20 km ke udara.

Letusan gunung berapi besar biasanya mendinginkan planet dengan menyemburkan belerang dioksida ke lapisan atas atas atomsfer bumi,yang menyaring radaiasi matahari. Partikel batu dan abu juga dapat mendinginkan planet untuk sementara dengan menghalangi sinar matahari.

Dengan cara ini, aktivitas vulkanik di masa lalu telah berkontribusi pada perubahan iklim global, memicu kepunahan massal jutaan tahun yang lalu. Tetapi pada kasus Tonga, gumpalan vulkanik bawah air Tonga mengirim sejumlah besar uap air ke stratosfer.

Sebagai akibatnya, uap air itu menyerap radiasi matahari dan memancarkannya kembali sebagai panas sehingga membuat Bumi akan memanas Tetapi, karena uapnya lebih ringan daripada aerosol vulkanik lainnya dan tak terlalu terpengaruh oleh tarikan gravitasi, akan diperlukan waktu lebih lama untuk menghilangkan efek pemanasan tersebut.

“Pemanasan dapat berlanjut selama beberapa bulan mendatang,” kata para ilmuwan dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science.

Penelitian sebelumnya mengenai letusan Tonga menemukan bahwa letusan mengeluarkan uap air yang cukup untuk mengisi 58.000 kolam renang ukuran Olimpiade. Jumlah kelembabab atmosfer yang luar biasa ini berpotensi melemahkan lapisan ozon.

Sementara dalam studi baru peneliti juga menyebut sejumlah besar uap air memang dapat memodifikasi siklus kimia yang mengontrol ozon stratosfer.

Namun perlu studi rinci untuk mengukur efek pada jumlah ozon, karena reaksi kimia lain mungkin memainkan peran juga,” tambah para peneliti.(RED)

beritaTerkait
Kapolres Binjai Bagikan Takjil Untuk Pengguna Jalan di Bulan Ramadhan
Rutan Kelas I Medan Berikan Penghargaan kepada Pegawai Teladan Triwulan I Tahun 2025
Selamat! Leonardus Simamora Terpilih Sebagai Ketua Presidium PMKRI Cabang Medan Periode 2025-2027
Perkuat Sinergitas dan Kerjasama, Kalapas Labuhan Ruku Silaturahmi ke Kantor Bupati Asahan dan Kodim 0208/Asahan.
Menag Nasaruddin Umar Belum Berniat Tambah Kuota Haji 2025, Fasilitas di Arab Saudi Terbatas
Polda Jambi Menggelar Buka Puasa Bersama Insan Pers Tahun 2025
komentar
beritaTerbaru