
Hasto Kristiyanto Tolak Dakwaan KPK, Sidang Eksepsi Digelar Jumat Mendatang
JAKARTA Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengajukan eksepsi atau nota keberata
Hukum dan Kriminal
JAKARTA – Ilmuwan geologi baru-baru ini menemukan suatu misteri besar di Laut Pasifik yang sulit dijelaskan. Menggunakan data gempa bumi, mereka mempelajari komposisi bawah mantel Bumi di wilayah tersebut dan menemukan beberapa zona di mana gelombang seismik bergerak dengan cara yang berbeda. Hal ini mengindikasikan adanya struktur yang lebih dingin atau memiliki komposisi berbeda dibandingkan dengan batuan cair di sekitarnya.
Keberadaan struktur ini masih belum dapat dipahami sepenuhnya, dan ilmuwan menggambarkannya sebagai sebuah dilema besar. Salah satu hipotesis adalah bahwa struktur tersebut berasal dari sebagian lempengan tektonik yang tenggelam di zona subduksi. Namun, dengan ukuran lempeng Pasifik yang sangat besar, para peneliti berpendapat bahwa tidak mungkin ada materi subduksi di bawah sana.
Thomas Schouten, penulis dan mahasiswa doktoral dari Geological Institute of ETH Zurich, mengatakan, “Dengan model resolusi tinggi yang baru, kami dapat melihat anomali seperti itu di mana-mana di mantel Bumi. Namun, kami tidak tahu persis apa itu atau material apa yang menciptakan pola yang telah kami temukan.”
Baca Juga:
Melalui penelitian ini, para ilmuwan mengungkap bahwa daerah-daerah dingin di mantel Bumi mungkin terbentuk pada waktu yang berbeda dan berasal dari sumber yang berbeda. Struktur tersebut tidak hanya mencakup lempeng subduksi dari 200 juta tahun terakhir, tetapi mungkin juga mencakup material purba kaya silika yang telah ada sejak pembentukan mantel Bumi sekitar 4 miliar tahun lalu, yang bertahan meskipun terjadi gerakan konvektif di mantel.
Pentingnya penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami lebih dalam tentang struktur misterius ini. Meskipun tim peneliti hanya menggunakan satu sifat gelombang dan kecepatannya, mereka masih menghadapi tantangan besar untuk mengungkapkan seluruh teka-teki ini. Schouten menambahkan, “Kita harus menghitung berbagai parameter material yang dapat menghasilkan kecepatan yang diamati dari berbagai jenis gelombang.”
Baca Juga:
(christie)
JAKARTA Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengajukan eksepsi atau nota keberata
Hukum dan KriminalJAKARTA Rapat kerja antara Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dengan Komisi IV DPR RI di Gedung DPR Senayan, Jakart
NasionalHUMBANG HASUNDUTAN Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Humbang Hasundutan mengakibatkan tanah longsor dan pohon tumbang di beberapa titik
PeristiwaJAKARTA Harga minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah, Minyakita, yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per
EkonomiJAKARTA Penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 yang sempat beredar di media sosial karena faktor anggaran untuk Tunjangan Hari Raya (THR
PendidikanJAMBI Kakanwil Ditjenpas Jambi, Hidayat, menggelar kegiatan Safari Ramadhan dengan mengunjungi Lapas Kelas IIA Jambi. Kunjungan ini bert
KomunitasMEDAN Polda Sumatera Utara menggelar acara Buka Puasa Bersama Polri dan Media pada Kamis (13/3/2025) yang bertempat di Aula Tribrata Polda
KomunitasJAKARTA Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus) telah melakukan serangkaian penggeledahan di beberapa lokasi di Jakarta, Bogor, dan
Hukum dan KriminalYOGYAKARTA Tiga gerbong kereta api yang terparkir di Stasiun Tugu Yogyakarta terbakar pada Rabu (12/3/2025) pagi. Kebakaran tersebut diduga
Hukum dan KriminalBATAM Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepulauan Riau (Kepri) berhasil membongkar penyelundupan rokok produksi Indo
Hukum dan Kriminal