BREAKING NEWS
Sabtu, 15 Maret 2025

Pameran “Jelajah Madura” Hadirkan Lukisan Albert Einstein Berbahasa Madura dengan Teknologi QR Art

BITVonline.com - Jumat, 26 Juli 2024 10:22 WIB
7 view
Pameran “Jelajah Madura” Hadirkan Lukisan Albert Einstein Berbahasa Madura dengan Teknologi QR Art
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Bangkalan, Madura — Pameran seni “Jelajah Madura” di Pendopo Pemkab Bangkalan tengah menyita perhatian publik dengan kehadiran sebuah karya seni unik yang menggabungkan elemen klasik dan digital. Lukisan Albert Einstein, ilmuwan jenius yang dikenal di seluruh dunia, kini dipresentasikan dengan cara yang inovatif: melalui teknologi QR Art atau “codeisme” yang menampilkan terjemahan bahasa Madura saat dipindai menggunakan gawai.

Lukisan ini adalah hasil karya seniman asal Surabaya, Doddy Hermanto, yang dikenal dengan nama panggung Mr D. Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir, Mr D menggabungkan seni lukis klasik dengan pendekatan digital untuk menciptakan pengalaman estetika yang segar dan mendalam.

Kreativitas dan Teknologi Bertemu dalam Lukisan Einstein

Baca Juga:

Lukisan Albert Einstein ini, meski menyajikan potret ilmuwan yang telah meninggal dunia itu dalam gaya klasik, menyertakan fitur digital yang memukau. Melalui teknologi QR Art, pengunjung dapat menggunakan ponsel pintar mereka untuk memindai kode QR yang terpasang pada lukisan. Saat dipindai, kode tersebut menampilkan terjemahan dalam bahasa Madura yang menambah dimensi baru pada karya tersebut.

“Lukisan ini merupakan simbolisasi dari perpaduan antara analog dan digital. Bahasa ibu Einstein adalah bahasa Jerman, namun melalui teknologi ini, kita dapat mengantarkan pesannya dalam bahasa Madura yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat lokal,” jelas Mr D kepada Basra, Jumat (26/7).

Baca Juga:

Menurut Mr D, teknologi digital membuka peluang baru bagi seniman untuk berekspresi dan menciptakan karya yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga bermanfaat secara edukatif. “Perpaduan antara analog dan digital menghasilkan karya seni yang unik dan menarik,” imbuhnya.

Nilai Edukatif dan Inspiratif dari Lukisan

Lukisan Einstein berbahasa Madura bukan hanya sekadar karya seni yang menawan, tetapi juga mengandung nilai edukatif dan inspiratif yang mendalam. “Karya ini mengingatkan kita bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dipadukan dengan budaya lokal untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat,” tambah Mr D. Ia berharap karya ini dapat memotivasi generasi muda untuk tidak hanya mengagumi pengetahuan, tetapi juga memahami dan merayakan budaya lokal.

Kejeniusan Einstein dan semangatnya untuk terus belajar dan berkarya menjadi inspirasi yang kuat. Dengan lukisan ini, Mr D berharap pengunjung akan terinspirasi oleh kemampuan Einstein dan tergerak untuk mengeksplorasi batas-batas kreativitas mereka sendiri.

Pameran Jelajah Madura: Menyambut Budaya dan Inovasi

Pameran “Jelajah Madura” yang berlangsung hingga 28 Juli 2024 ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi para penggemar seni dan budaya. Selain lukisan Einstein, pameran ini juga menampilkan berbagai karya seni lainnya yang mengangkat tema budaya Madura, termasuk karapan sapi, pakaian adat Madura, dan panorama alam Pulau Garam.

Pameran ini diikuti oleh seniman dari berbagai provinsi di Indonesia, memperkaya pengalaman budaya dan memberikan platform bagi seniman untuk menunjukkan kreativitas mereka. Dengan menggabungkan elemen tradisional dan modern, pameran ini menawarkan pandangan baru tentang bagaimana seni dapat beradaptasi dan berkembang di era digital.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Tegas! MPR Setujui Rencana Presiden Prabowo untuk Menindak Koruptor di Pulau Terpencil
Lansia Tewas di Pelabuhan Muara Baru: Polisi Dugakan Serangan Jantung Sebagai Penyebab
Kelebihan Kurma di Bulan Puasa Bisa Bikin Masalah, Simak 8 Efek Sampingnya!
Maqdir Ismail: Penyidikan Harus Tanggung Jawab Polri, Bukan PPNS
Kejati Sumut Tangkap Dua Tersangka Korupsi Dana BOS di Batu Bara
Kritikan Pedas ICW kepada Febri Diansyah: Tidak Etis Bela Hasto Setelah Jadi Jubir KPK
komentar
beritaTerbaru