BREAKING NEWS
Kamis, 03 April 2025

Kadispenad Bantah Klaim OPM: Sopir yang Dibakar di Papua Tengah Bukan Anggota TNI

BITVonline.com - Sabtu, 15 Juni 2024 09:13 WIB
23 view
Kadispenad Bantah Klaim OPM: Sopir yang Dibakar di Papua Tengah Bukan Anggota TNI
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PAPUA -Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menyeret isu sensitif dengan klaim kontroversial terkait insiden di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Pada Selasa lalu (11/6), mereka mengumumkan melalui akun media sosial @Revolutions1977 bahwa seorang sopir yang tewas ditembak dan dibakar adalah anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, klaim ini langsung dibantah oleh pihak militer.

Menurut OPM, korban bernama Serka Rusli yang diidentifikasi melalui foto yang diunggah, namun pihak TNI menegaskan bahwa informasi ini hanyalah hoaks. Brigjen Kristomei Sianturi dari Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) menegaskan bahwa Serka Rusli masih dalam keadaan sehat dan sedang bertugas di Yonif 753/AVT.

“Foto Prajurit yang diunggah melalui akun @Revolutions1977 bukanlah korban penembakan seperti yang diklaim OPM,” ungkap Kristomei dalam pernyataannya. “Korban sebenarnya bernama Daeng Rusli asal Makassar, dan tewas dalam kejadian tragis yang melibatkan kekejaman OPM, yang juga merupakan pelanggaran HAM berat,” tambahnya.

Baca Juga:

Insiden ini menunjukkan eskalasi ketegangan di Papua, dimana OPM secara terus-menerus memicu ketidakstabilan dengan klaim-klaim yang sulit diverifikasi. Tindakan OPM dalam menyebarkan informasi palsu dinilai tidak hanya merugikan secara moral, tetapi juga memperburuk kondisi keamanan di wilayah tersebut.

Kristomei mengecam keras tindakan OPM dan menyatakan bahwa disinformasi semacam ini tidak dapat dibiarkan. “Akun @Revolutions1977 jelas-jelas telah memberikan informasi palsu dan disinformasi kepada masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga:

Kondisi Papua telah lama menjadi sorotan internasional, dengan konflik berkepanjangan antara kelompok separatis dan pemerintah Indonesia. Upaya perdamaian dan penegakan hukum di wilayah ini terus menjadi tantangan yang kompleks, dengan klaim-klaim semacam ini hanya memperumit situasi yang sudah tegang.

Para analis menyoroti perlunya transparansi dalam penanganan konflik Papua serta kesadaran akan pentingnya memastikan kebenaran informasi sebelum menyebarluaskannya. Sementara itu, masyarakat sipil dan pihak berwenang diharapkan dapat bersama-sama mengatasi tantangan ini demi mencapai perdamaian yang berkelanjutan di tanah Papua.

Dengan berbagai pihak terus memantau situasi ini, termasuk respons internasional yang berpotensi terlibat, upaya untuk menanggulangi propaganda dan hoaks menjadi semakin penting. Papua, sebagai bagian integral dari Indonesia, membutuhkan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi konflik yang telah mengakar dalam di sana.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Tukang Ojek di Sergai Luka Saat Lawan Perampok, Pelaku Diamankan Warga
Narkoba Diselundupkan Melalui Alat Kelamin, Ibu Rumah Tangga Ditangkap di Lapas Sukabumi
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Ray Sahetapy
Empat Jalur Baru dalam SPMB 2025, Lestari Moerdijat: Masyarakat Harus Dipersiapkan Sejak Dini
Jalan Tol Japek II Selatan Segmen Sadang-Bojongmangu Mulai Beroperasi Rabu Malam untuk Arus Balik Lebaran
Karo Ops Polda Sumut Tinjau Pos Pelayanan Pantai Bebas Parapat untuk Operasi Ketupat Toba 2025
komentar
beritaTerbaru