
Kardinal Suharyo: Konklaf Pemilihan Paus Baru Kemungkinan Dimulai 6 Mei 2025
JAKARTA Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menyampaikan bahwa Konklaf untuk memilih Paus pengganti Paus Fransiskus kemungkinan
Agama
JAKARTA –Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, kini menjadi pusat perhatian setelah aksi demonstrasi kontroversial pada Jumat lalu. Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin, dengan tegas memastikan bahwa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) siap menjaga kantor PBNU agar tidak terulang lagi aksi yang mengganggu.
Dalam pernyataannya di Kantor PBNU pada Senin (5/8/2024), Addin menyatakan bahwa Banser akan bertindak keras untuk membubarkan setiap aksi demonstrasi di depan kantor PBNU. “Kita minta pertama tidak ada lagi aksi di depan PBNU, apapun itu. Kalau ada kita langsung sikat, langsung gebuk, tapi sebelumnya kita pendekatan persuasif,” ungkap Addin dengan tegas.
Pengamanan kantor PBNU oleh pasukan Banser akan dilakukan secara 24 jam penuh. Addin menegaskan bahwa Banser siap mendukung keputusan PBNU dan akan berkoordinasi dengan baik jika diperlukan. “Ya betul 24 jam, kita siap untuk menjalankan segala arahan PBNU,” tambahnya.
Baca Juga:
Menurut Addin, keputusan ini bertujuan untuk melindungi martabat kantor PBNU dari segala bentuk aksi yang dapat merusak citra organisasi. “Kita nggak mau lagi gedung ini dinodai dikotori oleh demo-demo. Jadi yang kedua hal apapun lagi yang berkembang di lapangan segala macam, Banser akan terus berkoordinasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan, kita bisa langsung kirim pasukan ke sana,” jelasnya.
Banser, sebagai bagian dari GP Ansor, memiliki jaringan luas yang mencakup Jabodetabek dan seluruh Indonesia. Addin mengungkapkan bahwa mereka dapat mengumpulkan hingga 100 ribu personel Banser hanya dari area Jabodetabek saja. “Ini kan nggak seberapa ya, kita memang panggil yang dekat-dekat, kalau Jabodetabek kita kumpulkan bisa sampai 100 ribu orang, (Nasional) 8 juta,” paparnya.
Baca Juga:
Sebelumnya, aksi demonstrasi oleh sejumlah massa yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur di depan Kantor PBNU menuntut Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PBNU untuk mundur dari jabatannya. Hal ini memicu keputusan tegas dari GP Ansor untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kantor PBNU.
Kondisi politik dan sosial di sekitar PBNU terus menjadi sorotan publik mengingat peran dan pengaruh organisasi ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keputusan Banser untuk melakukan pengamanan intensif menunjukkan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang, sementara warga dan pengamat politik menantikan langkah berikutnya dari PBNU dan pemerintah terkait dinamika ini.
(N/014)
JAKARTA Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menyampaikan bahwa Konklaf untuk memilih Paus pengganti Paus Fransiskus kemungkinan
AgamaDeliserdang Yayasan Perguruan Islam Terpadu (YP IT) Al Ikhwan sukses menggelar AI Fest atau Al Ikhwan Festival, sebuah festival pendidika
KomunitasBATAM Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Internasio
PemerintahanJAKARTA Sidang perdana gugatan uji materiil terhadap UndangUndang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang diajukan Ariel NOAH dan 28 m
EntertainmentKARANGANYAR Kepolisian Resor (Polres) Karanganyar berhasil menggagalkan peredaran pupuk subsidi yang dijual di luar wilayah seharusnya. Dal
Hukum dan KriminalJAKARTA Presiden ke7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), absen dalam dua agenda sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Suraka
NasionalTOBA Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba bekerja sama dengan Satker PJN Wilayah II dan Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Sumate
PemerintahanINDIA Pemerintah Pakistan mengambil langkah tegas dengan mengusir sejumlah pejabat diplomatik India dan menutup wilayah udaranya untuk pesa
InternasionalMEDAN Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa Johanes Andy Tanbun Eugene alias Abun dengan pidana penjara selama 13 tahun atas perbuat
Hukum dan Kriminalbitvonline.comPresiden Prabowo Subianto dengan tegas mengutuk serangan teroris yang menargetkan rombongan turis di Pahalgam, Kashmir, India
Nasional