
Kardinal Suharyo: Konklaf Pemilihan Paus Baru Kemungkinan Dimulai 6 Mei 2025
JAKARTA Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menyampaikan bahwa Konklaf untuk memilih Paus pengganti Paus Fransiskus kemungkinan
Agama
JAKARTA –Senin pagi di Jakarta Pusat, suasana di sekitar Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya dipenuhi dengan kehadiran seratusan anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser). Mereka berjaga-jaga untuk mengamankan kantor PBNU dari potensi aksi demonstrasi, setelah Aliansi Santri Gus Dur melakukan unjuk rasa pada Jumat lalu.
Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Addin Jauharudin, dengan tegas memperingatkan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap aksi demonstrasi di depan PBNU. “Kita tidak akan memberi ruang lagi untuk aksi di sini, apa pun bentuknya. Jika ada upaya untuk kembali mendemo di kantor PBNU, Banser siap melakukan tindakan tegas,” kata Addin kepada wartawan.
Pengamanan oleh Banser ini akan dilakukan selama 24 jam penuh, sebagai langkah antisipasi untuk mencegah gangguan keamanan di kantor PBNU. Meskipun awalnya hanya Banser dari wilayah Jabodetabek yang diterjunkan, Addin menyatakan kesiapan untuk melibatkan Banser dari seluruh Indonesia jika diperlukan. “Kami bisa mengumpulkan hingga 100 ribu orang dari Jabodetabek saja,” tambahnya dengan optimis.
Baca Juga:
Unjuk rasa sebelumnya oleh Aliansi Santri Gus Dur menghadirkan tuntutan agar PBNU menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk mengganti posisi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal. Mereka menilai kepemimpinan yang saat ini dipegang oleh Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tidak mampu mengemban ideologi perjuangan Gus Dur secara efektif.
Muhamad Sholihin, Koordinator Massa Aksi, menegaskan bahwa aksi mereka bukanlah tanpa alasan, melainkan sebagai respons terhadap kegagalan PBNU dalam mengkonsolidasi visi Gus Dur untuk memperbaiki NU. “PBNU terlibat dalam politik praktis, yang jelas melanggar prinsip NU,” ungkapnya.
Baca Juga:
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Suleman Tanjung, menyampaikan dugaannya bahwa aksi demonstrasi tersebut didalangi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurutnya, bukti-bukti yang ada mengindikasikan adanya koordinasi dari pihak PKB dalam menggerakkan massa untuk menyerang PBNU.
Keberadaan Banser sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan kantor PBNU menjadi sorotan utama dalam upaya mempertahankan stabilitas di tengah gejolak internal organisasi. Pihak kepolisian juga turut mengawasi perkembangan situasi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari konflik yang terjadi.
(N/014)
JAKARTA Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menyampaikan bahwa Konklaf untuk memilih Paus pengganti Paus Fransiskus kemungkinan
AgamaDeliserdang Yayasan Perguruan Islam Terpadu (YP IT) Al Ikhwan sukses menggelar AI Fest atau Al Ikhwan Festival, sebuah festival pendidika
KomunitasBATAM Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Internasio
PemerintahanJAKARTA Sidang perdana gugatan uji materiil terhadap UndangUndang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang diajukan Ariel NOAH dan 28 m
EntertainmentKARANGANYAR Kepolisian Resor (Polres) Karanganyar berhasil menggagalkan peredaran pupuk subsidi yang dijual di luar wilayah seharusnya. Dal
Hukum dan KriminalJAKARTA Presiden ke7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), absen dalam dua agenda sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Suraka
NasionalTOBA Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba bekerja sama dengan Satker PJN Wilayah II dan Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Sumate
PemerintahanINDIA Pemerintah Pakistan mengambil langkah tegas dengan mengusir sejumlah pejabat diplomatik India dan menutup wilayah udaranya untuk pesa
InternasionalMEDAN Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa Johanes Andy Tanbun Eugene alias Abun dengan pidana penjara selama 13 tahun atas perbuat
Hukum dan Kriminalbitvonline.comPresiden Prabowo Subianto dengan tegas mengutuk serangan teroris yang menargetkan rombongan turis di Pahalgam, Kashmir, India
Nasional