PRESIDEN RI Prabowo Subianto akan berkunjung ke Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Lawatan ke lima negara di Timur Tengah tersebut untuk meminta dukungan mengenai rencana evakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina, ke Indonesia dalam gelombang pertama. Prabowo mengatakan nantinya proses evakuasi menggunakan pesawat.
Urgensi lawatan ke Timur Tengah dianggap sebagai Privilege Diplomacy khusus bagi Indonesia. Prabowo mengungkap lawatan ini dilakukan karena banyaknya permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif menyelesaikan konflik di Gaza, Palestina, terutama di Timur Tengah secara keseluruhan.
Pertanyaannya: untuk apa rencana Indonesia mengevakuasi warga Gaza yang awalnya dilontarkan Amerika Serikat dan Israel tersebut? Benarkah bentuk partisipasinya kemanusiaan atau adakah bargaining khusus yang ditargetkan oleh Indonesia?
Mengingatkan pihak Israel dan Presiden AS Donald Trump sebelumnya sudah menyampaikan niat mengosongkan Gaza. Dengan begitu, Israel bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah tersebut, lalu memindahkan warga mereka ke daerah yang telah diduduki. Ujung-ujungnya, dalam waktu tertentu, Gaza akan menjadi bagian dari Israel Raya yang mereka cita-citakan.
Rencana semacam ini sudah pernah terjadi terhadap Kota Yerusalem. Dulu Yerusalem adalah bagian dan dikuasai oleh Palestina. Namun sekarang kota tersebut sudah diduduki Israel dan bahkan dijadikan ibu kota negara mereka.
Indonesia harus lebih smart, menghadapi manuver yang dilakukan oleh Israel. Butuh manajemen konflik yang komprehensif. Jangan sampai negara kita "dikadali" oleh Israel, apalagi lima negara yang akan dikunjungi oleh Prabowo punya hubungan baik dengan Israel dan Amerika.
Sebagai contoh Turki sudah membangun hubungan diplomatik dengan Israel sejak 1949, Mesir sudah dari 1979, Yordania sejak tahun 1994, Uni Emirat Arab tahun 2020. Qatar memang belum punya hubungan diplomatik, tapi sudah menjalin hubungan dagang tidak resmi dengan Israel sejak 1996.
Jika Indonesia berniat berkonsultasi dengan negara-negara tersebut, sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Untuk itu, sebaiknya Prabowo jangan terburu-buru mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia karena jika hal itu terjadi, jangan bermimpi Israel mau menerima kembali warga Gaza yang sudah dievakuasi tersebut.