bitvonline.com-Ungkapan "selain donatur dilarang ngatur" belakangan ini menjadi topik perbincangan hangat di media sosial, terutama di Instagram.
Istilah ini, dalam konteks hubungan romansa, merujuk pada prinsip yang menyatakan bahwa seseorang hanya boleh diatur oleh pasangan yang membiayai hidupnya.
Ungkapan ini banyak mendapat tanggapan, baik positif maupun negatif, dari warganet.
Salah satu tanggapan populer datang dari akun Instagram @ac*** yang mengungkapkan, "kalau hak mengatur hanya diberikan berdasarkan kontribusi finansial, maka aspek emosional, komunikasi, dan kerjasama yang merupakan pilar sebuah hubungan menurut gue berpotensi diabaikan.
Hubungan yang terlalu transaksional cenderung rapuh." Pernyataan ini mendapatkan banyak dukungan dari netizen yang berpendapat bahwa hubungan yang terlalu berbasis transaksi akan mengurangi keaslian dan ketulusan dalam hubungan.
Selain itu, banyak yang setuju bahwa prinsip tersebut cenderung membatasi pemahaman tentang hubungan yang sehat, di mana seharusnya ada keseimbangan antara komunikasi, empati, dan saling mendukung tanpa harus bergantung pada kontribusi materi.
Apa itu hubungan transaksional?
Menurut Lifebulb (9/9/2024), hubungan transaksional adalah hubungan yang melibatkan pertukaran yang jelas antara pihak yang terlibat, di mana harapan untuk memberi dan menerima diukur dengan cara yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam hubungan ini, keduanya memiliki tujuan untuk saling menguntungkan, seperti dalam prinsip pernikahan 50:50, di mana kedua pihak berbagi beban yang sama.
Contoh hubungan transaksional
Contoh paling sederhana dari hubungan transaksional adalah dalam dunia politik.
Sebagai contoh, seorang politisi menerima dukungan dari pemilihnya dengan imbalan kebijakan yang sesuai dengan kepentingan mereka.
Dalam hal ini, politisi mendapatkan keuntungan dengan memenangkan pemilihan, sementara pemilih mendapatkan kebijakan yang sesuai dengan harapan mereka.
Namun, apakah prinsip hubungan transaksional ini sehat dalam konteks hubungan pribadi atau romansa? Banyak yang berpandangan bahwa hubungan yang terlalu transaksional tidak akan bertahan lama karena mengabaikan aspek emosional yang penting dalam membangun kepercayaan dan keterikatan.
Hubungan yang seharusnya dibangun atas dasar komunikasi yang baik, saling menghormati, dan empati seringkali terganggu ketika prinsip transaksi menjadi dasar utama.
Meskipun memberikan keuntungan praktis, hubungan yang terlampau transaksional bisa membuat perasaan dan kepercayaan antar pasangan menjadi rapuh.