
Polres Asahan Bentuk Tim Khusus untuk Selidiki Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Polisi terhadap Siswa
SUMUT Polres Asahan serius menanggapi dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap seorang siswa, Pandu Brata Siregar (18)
Nasional
JABAR –Alza Ahdira, wartawan Pikiran Rakyat, mengalami tindakan kekerasan dan intimidasi saat meliput aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang (UU) Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Barat, Kamis (22/8). Insiden tersebut terjadi ketika Alza hendak mengambil motornya di sekitar Jalan Trunojoyo setelah aksi massa dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian.
Menurut penuturan Alza, insiden bermula saat ia sedang berjalan sambil memegang ponsel dan didekati oleh sekelompok orang tak dikenal. “Tiba-tiba ada satu orang OTK (orang tidak dikenal) menunjuk ke arah saya dan berteriak, ‘Woy itu lagi ngerekam woy!’” ungkap Alza saat dihubungi di kantor Pikiran Rakyat pada Jumat pagi.
Meskipun Alza menjelaskan bahwa ia tidak sedang merekam apapun, kelompok tersebut memaksa untuk menghapus semua video yang ada di ponselnya. “Saya sudah bilang bahwa saya jurnalis, tapi mereka tidak peduli. Mereka terus memaksa saya untuk menghapus video,” tambah Alza.
Baca Juga:
Proses intimidasi semakin keras ketika kelompok tersebut mulai merampas ponsel Alza. Selama penghapusan video, Alza mengalami kekerasan fisik berupa pukulan di kepala dengan bambu, namun helm yang dikenakannya mengurangi dampak cedera. “Pukulan itu terasa keras meski helm mengurangi rasa sakit,” jelasnya.
Setelah video dihapus, kelompok tersebut akhirnya meninggalkan Alza, namun ID Pers miliknya tetap dirampas sebagai bentuk jaminan identitas. “ID Pers saya disita dengan alasan sebagai jaminan. Sampai sekarang, ID Pers saya masih belum dikembalikan,” ujarnya.
Baca Juga:
Alza melaporkan kejadian ini kepada Asosiasi Jurnalis Independen (AJI) dan pihak kantornya sudah melakukan advokasi. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Polda Jawa Barat mengenai kasus ini. “Kantor saya sudah mengadvokasi, tapi hasilnya belum ada. Pihak Polda Jabar juga belum memberikan respons,” imbuhnya.
Pihak Polda Jawa Barat yang dihubungi belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Sementara itu, komunitas jurnalis dan lembaga advokasi terus memantau perkembangan kasus ini dengan harapan agar pelaku kekerasan terhadap jurnalis dapat segera diusut dan dihukum sesuai hukum yang berlaku.
(N/014)
SUMUT Polres Asahan serius menanggapi dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap seorang siswa, Pandu Brata Siregar (18)
NasionalACEH Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh Utara, Amir Syarifudin (56), meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Band
PeristiwaSIMALUNGUN Organisasi Aliansi Sumut Bersatu menilai penanganan kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak yang ditangani oleh Peng
KomunitasSULTENG Gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Tolitoli, Sulawesi Tengah, pada Jumat (14/3) sekitar pukul 18.13 WIB atau 19.13 W
PeristiwaMEDAN Koperasi Pegawai Rutan Kelas I Medan menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada Kamis (13/3) di Aula Sahardjo. Rapat ini dihadiri ol
NasionalJAKARTA Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan ancaman untuk membangun penjara khusus bagi para koruptor di pulau terpencil, s
NasionalJAKARTA Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah mengkaji kemungkinan perubahan status beberapa perusahaan umum (perum)
Pemerintahanbitvonline.com Daun bawang merupakan salah satu bahan dapur yang sering digunakan dalam berbagai masakan, mulai dari sup, tumisan, hingga t
Sains & TeknologiJAKARTA Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menerima berkas perkara dari Bareskrim Polri terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen yang melibatka
PemerintahanJAKARTA Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memb
Pemerintahan