BREAKING NEWS
Sabtu, 15 Maret 2025

Pengakuan Mengejutkan Teman Terpidana Kasus Vina: Manipulasi BAP Tahun 2016

BITVonline.com - Senin, 10 Juni 2024 07:33 WIB
16 view
Pengakuan Mengejutkan Teman Terpidana Kasus Vina: Manipulasi BAP Tahun 2016
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

CIREBON -Pengakuan mengejutkan datang dari Pramudya Wibawa Jati (25) alias Pram, salah satu teman dari terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky. Pram mengungkapkan bahwa ia sempat dimanipulasi untuk mengubah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada tahun 2016 atas tekanan dari pihak penyidik. Dalam wawancara eksklusif dengan Dedi Mulyadi di channel YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL yang tayang pada Minggu (9/6/2024), Pram menceritakan kronologi kejadian malam itu dan bagaimana ia diarahkan untuk memberikan kesaksian palsu.

Kronologi Malam Kejadian

Menurut Pram, pada Sabtu (27/8/2016) malam, ia dan teman-temannya sedang nongkrong di warung Bu Nining sekitar pukul 20.00 WIB. Pram dibonceng oleh temannya, Teguh, menuju ke warung tersebut. Setelah tiba, Pram sempat kembali untuk mengantar motor ke rumah Teguh dan kembali lagi ke warung. Di sana, mereka minum minuman keras jenis ciu yang sudah tersedia.

Sekitar pukul 21.00 WIB, mereka pindah ke rumah Hadi, salah satu terpidana, yang berada dekat warung Bu Nining. Setelah itu, Pram dan Teguh pergi membeli nasi kuning dan kembali lagi ke rumah Hadi. Menurut pengakuan Pram, mereka tidak pergi ke mana-mana dan menginap di kontrakan Pak RT.

Baca Juga:
Manipulasi oleh Penyidik

Dalam pengakuannya, Pram menyatakan bahwa pada saat pembuatan BAP tahun 2016, ia mengatakan yang sebenarnya, yakni mereka tidur di rumah Pak RT, Pasren. Namun, penyidik tidak menerima pengakuan tersebut karena Pasren dan anaknya, Kahfi, tidak mengakui bahwa Pram dan para terpidana menginap di sana. Akibatnya, penyidik mengarahkan Pram untuk mengubah BAP dengan mengatakan bahwa setelah membeli nasi kuning, ia langsung pulang ke rumah dan tidur di rumahnya.

Pengakuan Liga Akbar

Pengakuan mengejutkan lainnya datang dari Liga Akbar, teman dekat Eky. Melalui kuasa hukumnya, Yudia Alamsyach, Liga mengaku bahwa BAP yang dibuatnya pada tahun 2016 juga tidak mencerminkan kejadian sebenarnya. Liga merasa bersalah karena memberikan kesaksian palsu dan akhirnya mencabut BAP lamanya.

Baca Juga:

Menurut kronologi yang diceritakan oleh Liga, pada malam kejadian, Eky dan Liga berangkat dari Majalengka ke Cirebon. Mereka sempat nongkrong di warung sekitar SMA 5 Cirebon sebelum akhirnya berpisah. Liga menyatakan bahwa ia tidak bersama Eky dan Vina saat kejadian pelemparan dan pengejaran terjadi, berbeda dengan yang tertulis dalam BAP sebelumnya.

Dampak Pengakuan

Pengakuan Pram dan Liga ini menambah polemik dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky yang sudah berlangsung lama. Masyarakat kini mempertanyakan integritas penyidik dan keabsahan dari proses hukum yang dijalankan. Kasus ini memicu perdebatan tentang manipulasi BAP dan tekanan yang dialami oleh saksi-saksi dalam sistem peradilan Indonesia.

Penutup

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dalam proses penyidikan dan peradilan. Pengakuan Pram dan Liga Akbar memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kejadian sebenarnya, sekaligus mengungkap adanya manipulasi yang dilakukan oleh pihak penyidik. Hal ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi penegak hukum untuk memastikan bahwa setiap proses hukum dilakukan dengan jujur dan adil.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Polres Bogor Copot Aipda H Setelah Video Patwal Viral di Puncak
Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB, Golkar Serahkan ke Proses Hukum
Ramadan Meningkatkan Aktivitas E-Commerce: Peluang dan Tantangan bagi UMKM
Peredaran Uang Palsu Marak Jelang Lebaran, Dua Pelaku Ditangkap di Lembang
Modus Polisi Palsu: Dua Pria Ditangkap Usai Curi Barang Warga di Tanah Abang
Penyegelan 9 Lokasi di Gunung Geulis-Puncak: Zulhas Tegaskan Lahan Harusnya Perkebunan
komentar
beritaTerbaru