Taufik kini dihadapkan pada ancaman hukuman berdasarkan Pasal 45A ayat 3 Jo Pasal 28 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta Pasal 55-56 KUHPidana. Jika terbukti bersalah, Taufik dapat dijatuhi hukuman penjara paling lama enam tahun.
Kasus ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan tindak kejahatan. Publik diimbau untuk lebih kritis dalam menerima berita, serta melaporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwenang, daripada terjebak dalam narasi yang belum tentu benar.
(N/014)