Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
YOGYAKARTA –Pusat Kota Yogyakarta kembali menjadi pusat perhatian pada Selasa ini, seiring dengan aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa dan aktivis. Para peserta aksi menuntut Presiden Joko Widodo untuk segera mundur dari jabatannya. Demonstrasi ini mengambil rute Jalan Malioboro dan berkisar di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.
Kronologi Aksi
Aksi protes dimulai pada pukul 10.00 WIB, dengan massa berkerumun di sekitar Jalan Malioboro. Jalan utama yang dikenal sebagai pusat keramaian Yogyakarta ini segera dipenuhi oleh para pengunjuk rasa yang membentangkan spanduk dan meneriakkan tuntutan mereka. Hingga pukul 15.00 WIB, aksi ini masih berlangsung, menyebabkan kemacetan yang signifikan di seputar area tersebut.
Baca Juga:
Bagi pengendara yang melintasi Jalan Malioboro menuju Titik Nol Kilometer, mereka harus mencari alternatif lain karena beberapa ruas jalan utama tidak dapat diakses. Beberapa alternatif rute yang dapat diambil termasuk Jalan Mangkubumi – Jembatan Kleringan atau Jalan Mataram, di mana mereka tidak dapat berbelok menuju Jalan Malioboro. Pilihan lain adalah memutar ke arah Stadion Kridosono atau Kotabaru. Sementara itu, untuk pengendara yang ingin menuju ke barat, Jalan Pasar Kembang masih bisa diakses.
Baca Juga:
Jika pengendara tidak memasuki kawasan Titik Nol Kilometer, mereka masih dapat memanfaatkan ruas jalan sekitarnya seperti Jalan Pajeksan, Jalan Dagen, Ketandan, Beskalan, Suryowijayan, dan Jalan Sosrowijayan. Jalan-jalan ini menghubungkan Jalan Malioboro dengan Jalan Bhayangkara di sisi timur dan Jalan Mataram di sisi barat.
Aktivitas Perdagangan
Meski demonstrasi melibatkan ribuan peserta, aktivitas perdagangan di sepanjang Jalan Malioboro tetap berjalan seperti biasa. Pertokoan di sepanjang jalan utama tersebut, serta pusat kaki lima di Teras Malioboro I dan II, bersama dengan Pasar Beringharjo, beroperasi seperti biasa. Hal ini menunjukkan ketahanan ekonomi lokal meski terdapat gangguan dari aksi protes.
Gerakan dan Peserta Aksi
Aksi kali ini diorganisir oleh gerakan yang menyebut diri mereka “Jogja Memanggil Tolak Dinasti Jokowi”. Gerakan ini melibatkan berbagai elemen dari kampus-kampus terkemuka di Yogyakarta, termasuk Forum Cik Ditiro, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), serta lintas kampus di Yogyakarta. Selain mahasiswa, serikat buruh, pekerja rumah tangga, pedagang kaki lima (PKL) Malioboro, dan Jaringan Gusdurian juga turut berpartisipasi.
Respons dan Dampak
Dalam pernyataannya, para pengunjuk rasa mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi, dengan tuntutan khusus agar beliau mundur dari jabatannya. Demonstrasi ini merupakan bagian dari serangkaian protes yang lebih luas yang terjadi di berbagai kota di Indonesia, menunjukkan adanya ketegangan politik yang meningkat menjelang pemilihan umum yang akan datang.
Pihak berwenang dan aparat kepolisian mengawasi aksi ini dengan ketat, memastikan bahwa protes tetap berlangsung dalam batas-batas hukum dan tidak menimbulkan kekacauan lebih lanjut. Pengendara dan masyarakat umum diimbau untuk memperhatikan rute alternatif dan menghindari area yang terdampak oleh demonstrasi.
Aksi demonstrasi di Yogyakarta pada hari Selasa ini merupakan bentuk ekspresi ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah, dengan ribuan mahasiswa dan aktivis menuntut perubahan signifikan. Meskipun terdapat gangguan pada lalu lintas dan aktivitas publik, sebagian besar kegiatan ekonomi tetap berjalan normal. Demonstrasi ini mencerminkan dinamika politik yang sedang berkembang di Indonesia, dan menunjukkan kekuatan serta determinasi berbagai elemen masyarakat dalam menyuarakan pendapat mereka.
(N/014)
Tags
beritaTerkait
komentar