BREAKING NEWS
Minggu, 23 Februari 2025

Prabowo Tegaskan Swasembada Pangan Bisa Tercapai Lebih Cepat, Target Tanpa Impor Pangan dan BBM dalam Waktu Dekat

BITVonline.com - Selasa, 21 Januari 2025 12:03 WIB
10 view
Prabowo Tegaskan Swasembada Pangan Bisa Tercapai Lebih Cepat, Target Tanpa Impor Pangan dan BBM dalam Waktu Dekat
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Sumedang – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia berpotensi mencapai swasembada pangan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Dalam pidatonya saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Sumedang pada Senin (20/1/2025), Prabowo menyatakan optimisme bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor bahan pangan dalam waktu dekat.

“Target saya untuk swasembada pangan adalah empat tahun. Namun, saya percaya itu akan tercapai jauh lebih cepat, bahkan dalam dua tahun ke depan,” ujar Prabowo. Menurut laporan yang diterimanya dari Menteri-menteri terkait, Indonesia diprediksi sudah bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tanpa impor pada tahun 2025, dengan produksi pangan dalam negeri yang meningkat signifikan.

Baca Juga:

Contoh yang paling mencolok adalah produksi beras. Pada awal tahun 2025, produksi beras diperkirakan akan meningkat drastis dengan tambahan 1,3 juta ton pada Januari dan 2,08 juta ton pada Februari. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), sebelumnya juga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor komoditas pangan utama seperti beras, jagung, gula, dan garam mulai 2025.

Baca Juga:

Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan target besar lainnya terkait swasembada energi. Dalam waktu lima tahun, Indonesia diharapkan bisa sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan dari dalam negeri dan berhenti mengimpor bahan bakar minyak (BBM). “Kita harus swasembada energi. Saya yakin dalam lima tahun ke depan, kita tidak akan lagi mengimpor BBM,” tegasnya.

Target swasembada energi ini didorong oleh pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, serta peningkatan produksi energi terbarukan. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, Indonesia saat ini mengalami kerugian besar karena ketergantungan pada impor minyak yang mencapai Rp 500 triliun per tahun.

Lifting minyak yang menurun drastis menjadi salah satu alasan utama ketergantungan ini, dengan produksi minyak domestik hanya mencapai sekitar 590 ribu hingga 600 ribu barel per hari, sedangkan konsumsi nasional bisa mencapai 1,6 juta barel per hari. Prabowo juga memberikan arahan ambisius untuk mencapai target lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2028-2029, guna mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak.

(christie)

Tags
beritaTerkait
Aksi Kejar-kejaran dan Baku Tembak, Bandar Sabu di Asahan Lolos dari Tangkapan
Daud Yordan, Petinju dan Anggota DPD RI, Siap Tantang George Kambosos Jr di Australia
Bima Arya Beberkan Pembicaraan Pramono dengan Kemendagri Terkait Retreat Kepala Daerah
Basuki Hadimuljono Usulkan Lahan Gratis untuk Kedutaan di IKN, Ini Tanggapan Menteri ATR/BPN
Wapres Gibran Blusukan ke Warga Surakarta, Serap Aspirasi Langsung dari Masyarakat
Pemerintah Targetkan Penertiban 3,7 Juta Hektar Lahan Sawit Bermasalah Tahun Ini
komentar
beritaTerbaru