BREAKING NEWS
Kamis, 13 Maret 2025

Jerome Powell Tegaskan Tak Bisa Dipecat oleh Trump Sebelum Masa Jabatan Berakhir, Meski Ada Pemangkasan Suku Bunga

BITVonline.com - Sabtu, 09 November 2024 06:43 WIB
6 view
Jerome Powell Tegaskan Tak Bisa Dipecat oleh Trump Sebelum Masa Jabatan Berakhir, Meski Ada Pemangkasan Suku Bunga
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON DC -Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan dalam sebuah pengumuman penting pada Kamis (7/11), bahwa dirinya tidak dapat dipecat atau diminta mengundurkan diri oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebelum masa jabatannya berakhir. Pernyataan ini diungkapkan dengan tegas oleh Powell menyusul keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, yang menjadi langkah yang sudah diperkirakan oleh banyak pengamat pasar.

Powell: Tidak Bisa Dipecat Sesuka Hati

Dalam konferensi pers yang diadakan setelah pengumuman pemangkasan bunga, Powell, dengan ekspresi tenang dan dinginnya, menjawab pertanyaan terkait kemungkinan pemecatannya oleh Presiden Trump. Ia menegaskan bahwa keputusan presiden untuk memberhentikan Ketua The Fed, yang merupakan jabatan yang diangkat untuk masa tertentu, tidak diperbolehkan secara hukum.

“Tidak diizinkan menurut hukum,” ujar Powell tegas, menanggapi rumor yang beredar terkait adanya tekanan dari Trump untuk memecatnya.

Baca Juga:

Independensi Federal Reserve sebagai bank sentral yang terpisah dari pemerintah eksekutif diatur oleh hukum, dan Ketua The Fed memiliki masa jabatan empat tahun yang tidak dapat diputuskan begitu saja oleh Presiden, meskipun mereka yang menjabat dapat diangkat oleh Presiden AS.

Fed Turunkan Suku Bunga, Seiring Proyeksi Pemilu AS

Pada hari yang sama, The Fed mengumumkan keputusan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Keputusan ini, yang menurunkan suku bunga ke kisaran 4,50 persen hingga 4,75 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar, yang mengharapkan pelonggaran moneter dalam rangka mendukung perekonomian yang masih menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

Baca Juga:

Pemangkasan suku bunga ini datang menjelang pemilu nasional AS yang akan digelar pada hari Selasa mendatang. Powell dan rekan-rekan di Federal Open Market Committee (FOMC) telah lama menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan kebijakan pemangkasan suku bunga jika diperlukan untuk menstabilkan perekonomian.

Namun, meski ada spekulasi mengenai pengaruh pemilu terhadap kebijakan moneter, Powell menegaskan bahwa keputusan The Fed tidak akan terpengaruh oleh hasil pemilu. “Dalam jangka pendek, pemilihan umum tidak akan berdampak pada keputusan kebijakan kami,” ujarnya.

Hubungan Trump dengan Powell yang Memanas

Sejak penunjukannya pada 2018 oleh Presiden Donald Trump, hubungan antara kedua tokoh ini sudah diketahui tidak selalu berjalan mulus. Trump secara terbuka mengkritik kebijakan Powell yang cenderung mempertahankan suku bunga lebih tinggi dibandingkan yang diinginkan Trump, yang berharap untuk adanya kebijakan moneter yang lebih longgar guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Trump bahkan pernah menyerang Powell secara langsung dalam beberapa kesempatan, menganggap bahwa kebijakan The Fed dapat menghambat pertumbuhannya yang ia harapkan, serta berpotensi merugikan peluangnya untuk terpilih kembali pada 2020.

Namun meskipun demikian, Powell dan para pembuat kebijakan di The Fed tetap menjalankan kebijakan mereka secara independen dan tidak terpengaruh oleh tekanan politik. Sejak terpilih kembali, Presiden Joe Biden juga memutuskan untuk mengangkat Powell untuk masa jabatan kedua, dengan harapan mempertahankan stabilitas di bank sentral AS.

Keputusan The Fed dan Pengaruh Terhadap Ekonomi AS

Keputusan terbaru untuk memangkas suku bunga datang di tengah berbagai tantangan ekonomi global, termasuk ketidakpastian perdagangan internasional, inflasi yang masih ada, dan dampak dari kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan Trump sebelumnya. Suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat membantu mendorong lebih banyak investasi dan peminjaman, serta merangsang pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

Namun, kebijakan ini juga menjadi kontroversial karena beberapa pihak menilai langkah tersebut tidak cukup untuk mengatasi masalah ketidakpastian ekonomi yang lebih besar, seperti ketegangan geopolitik dan potensi resesi yang dapat terjadi setelah pemilu.

Masa Depan The Fed di Tengah Ketidakpastian Politik

Ke depannya, Powell dan para pejabat The Fed akan terus memantau perkembangan ekonomi AS dan dampak dari kebijakan moneter yang telah mereka terapkan. Bagi Powell, menjadi pemimpin The Fed yang dapat menjaga independensi bank sentral ini menjadi tantangan tersendiri, terutama di tengah tekanan politik yang datang dari berbagai arah.

Namun, dengan keyakinan dan ketegasan yang ia tunjukkan pada konferensi pers Kamis kemarin, Jerome Powell tampaknya akan tetap melanjutkan tugasnya hingga akhir masa jabatannya pada 2026, tanpa dipengaruhi oleh pergolakan politik yang ada.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Kapolres Binjai Bagikan Takjil Untuk Pengguna Jalan di Bulan Ramadhan
Rutan Kelas I Medan Berikan Penghargaan kepada Pegawai Teladan Triwulan I Tahun 2025
Selamat! Leonardus Simamora Terpilih Sebagai Ketua Presidium PMKRI Cabang Medan Periode 2025-2027
Perkuat Sinergitas dan Kerjasama, Kalapas Labuhan Ruku Silaturahmi ke Kantor Bupati Asahan dan Kodim 0208/Asahan.
Menag Nasaruddin Umar Belum Berniat Tambah Kuota Haji 2025, Fasilitas di Arab Saudi Terbatas
Polda Jambi Menggelar Buka Puasa Bersama Insan Pers Tahun 2025
komentar
beritaTerbaru