JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menargetkan bahwa kemiskinan ekstrem di Indonesia dapat dihapuskan dalam waktu maksimal dua tahun ke depan. Harapan tersebut disampaikan dalam acara “Dialog Bersama Kepala Desa, Pendamping Desa, dan Masyarakat dalam Penanggulangan Kemiskinan”, yang digelar di Balai Desa Gunturmadu, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Senin (16/12/2024).
“Kemiskinan ekstrem maksimal dua tahun, tidak ada lagi kemiskinan ekstrem. Maksimal. Moga-moga bisa lebih cepat,” ujar Cak Imin dalam keterangan tertulis yang diterima media.Cak Imin menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas utama dalam pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat kesejahteraan rakyat melalui berbagai program strategis.Ia juga menyoroti bahwa Kabupaten Wonosobo menjadi salah satu daerah fokus dalam penanganan kemiskinan, mengingat tingkat kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut tercatat mencapai 1,26 persen pada tahun 2024, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Angka kemiskinan secara keseluruhan di Kabupaten Wonosobo mencapai 15,28 persen.Dalam dialog tersebut, Cak Imin meminta pemerintah daerah, terutama di level desa, untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia, termasuk kepala desa dan pendamping desa, agar upaya pengentasan kemiskinan ekstrem dapat berjalan efektif.”Perhatian serius saya minta kepada seluruh kementerian terkait, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, hingga penyediaan akses bantuan langsung. Semua itu harus masuk dalam peta gerakan total untuk memperkuat upaya penanganan kemiskinan,” tegasnya.
Ia juga mendorong sinergi antara pemerintah daerah dan pusat agar program-program yang dirancang dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat miskin.Tidak hanya meminta komitmen dari pemerintah daerah, Cak Imin juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung program-program pemberdayaan yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Menurutnya, keberhasilan pengentasan kemiskinan tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada partisipasi masyarakat dalam menjalankan program tersebut.”Masyarakat memiliki peran yang sangat penting. Dengan keterlibatan mereka, program-program pemberdayaan akan lebih efektif dan berkelanjutan,” kata Cak Imin.Kabupaten Wonosobo dipilih sebagai lokasi dialog karena wilayah ini termasuk daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang menjadi perhatian nasional. Pemerintah pusat menargetkan untuk mempercepat pengurangan angka kemiskinan melalui kolaborasi lintas sektor.
(JOHANSIRAIT)