YOGYAKARTA -Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya angkat bicara mengenai polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Sekretaris UGM, Andi Sandi, menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi resmi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sejak pekan lalu.
"Sebenarnya sudah, tapi informasinya saya baru bisa sampai di situ. Sudah ada kontak dengan teman-teman dari Polri," ujar Andi Sandi saat ditemui di Gelanggang Inovasi Kreativitas (GIK), Rabu (23/4/2025).
Meskipun belum bisa membeberkan isi detail komunikasi tersebut, Andi memastikan UGM mendukung penuh proses penyelidikan dan siap menyediakan seluruh data yang diperlukan.
"UGM siap memberikan data dan bersaksi, termasuk di pengadilan jika diminta secara resmi," tegasnya.
Polemik mengenai keaslian ijazah Jokowi kembali mencuat setelah massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan UGM. Mereka menuntut klarifikasi langsung atas dugaan penggunaan ijazah palsu oleh mantan Presiden Jokowi.
Dalam aksi itu, terlihat sejumlah tokoh hadir seperti Roy Suryo, Rismon Hasiholan, Syukri Fadholi, hingga Amien Rais. Massa membawa berbagai spanduk yang meminta UGM bersikap jujur dan tidak membela Jokowi.
Syukri Fadholi mengatakan bahwa aksi ini bertujuan untuk mengungkap kebenaran. "Kalau memang presiden itu punya ijazah, serahkan. Saya meyakini kalau itu diserahkan, selesai masalahnya," ujarnya.
Aksi massa tersebut berlanjut hingga depan boulevard UGM. Hingga pukul 11.30 WIB, mereka masih menyuarakan orasi.
UGM menegaskan bahwa lembaga pendidikan ini siap mendukung penegakan hukum dan tidak akan menutupi fakta yang ada.*
(km/J006)
Editor
: Justin Nova
UGM Konfirmasi Sudah Berkomunikasi dengan Polri Terkait Polemik Ijazah Jokowi