JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengakui bahwa komunikasi tim pemerintahannya masih perlu perbaikan. Meski telah hampir enam bulan berjalan sejak dilantik, Prabowo menyadari bahwa pola komunikasi pemerintahan yang dipimpinnya belum mencapai tingkat yang diharapkannya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra dan Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan bahwa hal ini adalah sesuatu yang wajar. Menurutnya, pemerintahan yang baru terbentuk tentu membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dan menyempurnakan pola komunikasi. "Pemerintahan ini baru berjalan hampir enam bulan.
Belum setengah tahun berjalan, sehingga pola komunikasi masih terus menyesuaikan dan mencari bentuk," ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Muzani menambahkan bahwa evaluasi terkait komunikasi pemerintahan akan terus dilakukan. Hal ini dilakukan agar kebijakan pemerintah dapat tersampaikan dengan baik kepada publik. "Komunikasi kadang-kadang efektif, kadang-kadang tidak efektif, kadang-kadang bagus, tapi kadang-kadang ada beberapa penyimpangan besar yang disampaikan. Akan terus diperbaiki dan disempurnakan," ungkap Muzani.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga mengungkapkan bahwa ia menyadari adanya kekurangan dalam komunikasi selama pemerintahannya. Dalam sebuah acara sarasehan ekonomi pada 8 April 2025, Prabowo mengakui bahwa komunikasi yang dilakukan pemerintahannya masih belum sesuai harapan. "Saya sadar beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang," kata Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa ke depan, ia akan berusaha agar pemerintah lebih proaktif dan komunikatif dalam merespons permasalahan yang ada di masyarakat. "Sudah saatnya kita lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan tentang keadaan yang berlaku," ujarnya.*
(kp/J006)
Editor
: Justin Nova
Presiden Prabowo Subianto Evaluasi Komunikasi Pemerintah: "Masih Terus Diperbaiki"