JAKARTA -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan adanya keterkaitan antara pengusaha Djoko Soegiarto Tjandra, atau Djoko Tjandra, dengan Harun Masiku dalam kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR.
KPK menyebutkan bahwa Djoko Tjandra sempat meminta bantuan Harun Masiku untuk mengurus sesuatu, namun belum ada informasi lebih lanjut mengenai aliran uang dalam pertemuan itu.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, menjelaskan bahwa permintaan bantuan tersebut terjadi di luar negeri, tepatnya di Kuala Lumpur, Malaysia.
KPK saat ini tengah mendalami lebih lanjut mengenai hubungan antara Djoko Tjandra dan Harun Masiku serta kaitannya dengan kasus suap yang melibatkan Harun Masiku.
"Kalau aliran uang, belum ada infonya, jadi baru ada pertemuan di sana, di KL (Kuala Lumpur). Pembahasannya terkait ada permintaan dari Saudara DST (Djoko Tjandra) kepada Saudara HM untuk membantu mengurus sesuatu.
Tapi detailnya belum bisa disampaikan saat ini," kata Tessa Mahardhika, Rabu (9/4).
Tessa juga menambahkan bahwa informasi yang didapat oleh penyidik menunjukkan adanya pertemuan tersebut. Namun, KPK masih memerlukan waktu untuk memperdalam investigasi lebih lanjut terkait konteks dan rincian pertemuan tersebut.
Pernyataan tersebut bertentangan dengan temuan penyidik KPK yang memeriksa Djoko dalam konteks pertemuan tersebut.
Harun Masiku sendiri telah menjadi buron KPK sejak 2020 setelah diduga menyuap Wahyu Setiawan, yang saat itu menjabat komisioner KPU RI, senilai Rp 600 juta.
Suap tersebut diduga dilakukan agar Harun Masiku dapat ditetapkan sebagai anggota DPR melalui jalur pergantian antarwaktu.
Hingga saat ini, KPK masih melanjutkan proses penyidikan terkait dugaan suap ini dan terus memperdalam keterkaitan antara Djoko Tjandra, Harun Masiku, dan pihak-pihak lainnya yang terlibat dalam kasus ini.*