BREAKING NEWS
Jumat, 21 Maret 2025

50 Perusahaan PHK 60.000 Pekerja di Januari-Februari 2025, Mayoritas Akibat Pailit dan Relokasi

Justin Nova - Kamis, 20 Maret 2025 13:19 WIB
27 view
50 Perusahaan PHK 60.000 Pekerja di Januari-Februari 2025, Mayoritas Akibat Pailit dan Relokasi
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

bitvonline.com">bitvonline.com Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan bahwa sekitar 60.000 buruh telah terkena bitvonline.com/tag/pemutusan-hubungan-kerja/" target="_blank">Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama dua bulan terakhir, yaitu Januari dan Februari 2025.

Mayoritas perusahaan yang melakukan PHK berdomisili di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Bandung Barat, Bogor, Tangerang, Bekasi, Lampung, Cirebon, Pasuruan, Surabaya, Gresik, Pekalongan, Tangerang, Jakarta Utara, Bandung, Jakarta Timur, Sukoharjo, Semarang, Boyolali, Garut, dan Indragiri Hilir.

Said Iqbal menjelaskan bahwa mayoritas PHK disebabkan oleh perusahaan yang mengalami kebangkrutan atau status pailit.

Baca Juga:

"Dari laporan kami, 60.000 buruh di-PHK dalam dua bulan, dengan penyebab yang bermacam-macam. Salah satunya adalah perusahaan yang sudah dicap pailit.

Dari 50 perusahaan yang melakukan PHK, 15 di antaranya berstatus pailit," ungkap Said Iqbal kepada wartawan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Baca Juga:

Lebih lanjut, Said menjelaskan bahwa sekitar 30.000 buruh yang terkena PHK berasal dari perusahaan yang berstatus pailit, yang mencakup sekitar setengah dari total buruh yang terdampak.

Penyebab kedua dari PHK ini adalah efisiensi internal yang dilakukan oleh perusahaan, serta relokasi perusahaan ke luar negeri, khususnya ke China.

"Penyebab ketiga adalah relokasi ke China, terutama pada perusahaan-perusahaan yang sebelumnya mendapatkan investasi asing, seperti dari Jepang," tambah Said.

Said Iqbal juga menyoroti penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot hingga 6 persen, serta dampaknya terhadap daya beli masyarakat.

Menurutnya, penurunan daya beli ini akan mempengaruhi konsumsi barang, yang pada gilirannya menurunkan produksi barang, sehingga berdampak pada sektor buruh.

"Ini harus diperhatikan oleh pemerintah. Jika daya beli turun, konsumsi barang akan menurun, dan akhirnya produksi juga menurun," pungkas Said.

(kp/n14)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Jadwal Buka Puasa dan Salat Isya di Medan dan Sekitarnya untuk Hari ke-17 Ramadan, 17 Maret 2025
KMP Portlink III Tabrak Dermaga Eksekutif di Pelabuhan Merak, Kerusakan Parah Terjadi
KPK Ungkap Jaringan Suap Anggota DPRD OKU Terkait Fee Proyek Menjelang Lebaran, 6 Tersangka Ditetapkan
Presiden Prabowo Subianto Akan Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Dukung Hilirisasi Industri Tembaga
Pokdarkamtibmas Bhayangkara Sumut Serta Jajaran Bagikan Takjil 700 Nasi Bungkus
BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Hak JHT dan JKP untuk Karyawan PT Sritex yang Terkena PHK
komentar
beritaTerbaru