BREAKING NEWS
Senin, 17 Maret 2025

BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 pada Juni, Juli, dan Agustus

Justin Nova - Minggu, 16 Maret 2025 10:50 WIB
56 view
BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 pada Juni, Juli, dan Agustus
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

bitvonline.com-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau 2025 di Indonesia akan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus.

Menurut Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, musim kemarau 2025 diperkirakan akan dimulai pada periode yang serupa dengan kondisi normal atau sedikit mundur di beberapa wilayah.

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka Awal Musim Kemarau 2025 diprediksi terjadi pada periode waktu yang sama dengan normalnya pada 207 Zona Musim (ZOM) atau 30% dari wilayah, mundur pada 204 ZOM (29%), dan maju pada 104 ZOM (22%)," ujar Dwikorita dalam konferensi pers prediksi musim kemarau di Kantor Pusat BMKG, Jakarta, pada (13/3/2025).

Baca Juga:

Dwikorita menjelaskan, wilayah yang diprediksi mengalami awal musim kemarau yang sama dengan normalnya meliputi Sumatera, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, serta sebagian Maluku Utara.

Sedangkan wilayah yang diprediksi mengalami awal musim kemarau mundur meliputi Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, beberapa wilayah Sulawesi, sebagian Maluku Utara, dan Merauke.

Baca Juga:

Secara keseluruhan, BMKG memprediksi musim kemarau 2025 akan bersifat normal di 416 Zona Musim (60%) wilayah Indonesia, dengan 185 ZOM (26%) diperkirakan akan mengalami musim kemarau di atas normal dan 98 ZOM (14%) diprediksi mengalami musim kemarau di bawah normal.

"Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus 2025," jelasnya lebih lanjut.

Meski demikian, BMKG menekankan bahwa fenomena El Niño dan La Niña diperkirakan tidak akan dominan selama musim kemarau tahun ini.

Suhu muka laut di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia menunjukkan fase netral, yang berarti iklim Indonesia pada 2025 diperkirakan akan lebih stabil dan tidak akan sekering seperti tahun 2023 yang lalu.

Sementara itu, BMKG juga memberikan sejumlah rekomendasi terkait sektor pertanian, kebencanaan, lingkungan, energi, dan sumber daya air.

Dwikorita mengimbau agar sektor pertanian dapat menyesuaikan jadwal tanam, memilih varietas tahan kekeringan, dan mengoptimalkan pengelolaan air.

Sektor kebencanaan perlu meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta potensi gangguan kualitas udara dan suhu panas di kota-kota besar.

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Kabupaten Malang, Tidak Ada Peringatan Tsunami
Prakiraan Cuaca DIY pada Sabtu, 15 Maret 2025: Waspada Hujan Petir dan Cuaca Ekstrem
Prakiraan Cuaca Jawa Barat Sabtu, 15 Maret 2025: Hujan Ringan hingga Petir, Warga Diminta Waspada
Prakiraan Cuaca Jakarta 15 Maret 2025: Hujan Ringan dan Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini, Sabtu 15 Maret 2025: Hujan Ringan di Sore Hari
Gempa Bumi 5,5 Magnitudo Guncang Tolitoli, Sulawesi Tengah
komentar
beritaTerbaru