Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
BEKASI -Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak seluruh kepala daerah se-Jawa Barat untuk melakukan "taubat ekologi" sebagai respons terhadap bencana banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada Selasa (4/3).
Dedi mengungkapkan bahwa bencana ini memberi hikmah yang mendalam mengenai pentingnya kesadaran ekologi dalam pengelolaan lingkungan.
Baca Juga:
Dedi menyampaikan ajakan tersebut usai memimpin rapat penanganan banjir yang dihadiri oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto, Bupati Bekasi Ade Kuswara, Walikota Depok Supian Suri, dan Walikota Bekasi Tri Adhianto di Kantor Walikota Bekasi.
Dalam kesempatan itu, Dedi menekankan perlunya revisi dalam kebijakan tata ruang yang selama ini dianggap tidak terkendali, yang berkontribusi terhadap terjadinya bencana alam.
Baca Juga:
"Menurut saya, banjir saat ini, meskipun musibah, ada hikmahnya. Hikmahnya adalah kita semua menyadari bahwa pentingnya taubat ekologi," ujar Dedi.
Salah satu bentuk dari taubat ekologi, menurut Dedi, adalah dengan merevisi aturan tata ruang yang telah menyebabkan masalah.
Ia juga menyoroti perlunya desentralisasi izin yang selama ini terpusat di pusat.
Dedi menekankan pentingnya melibatkan pemerintah daerah dalam memberikan pertimbangan teknis untuk memastikan izin yang diberikan sesuai dengan tata ruang dan daya dukung lingkungan.
"Keputusan yang diambil tanpa pertimbangan teknis daerah dapat menyalahi tata ruang dan menyebabkan kerusakan lingkungan," kata Dedi.
Gubernur Dedi juga meminta agar aliran tiga sungai utama yang menyebabkan banjir besar di Bekasi – Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas, dan Kali Bekasi – segera dikeruk.
Proses pengerukan dan pelebaran aliran sungai ini dijadwalkan dimulai pada hari Senin untuk mencegah air langsung mengalir ke wilayah Bekasi.
Tags
beritaTerkait
komentar