BREAKING NEWS
Jumat, 14 Maret 2025

Indonesia Hadapi Kekurangan Insinyur: Tantangan untuk Mencapai Visi 2045

Adelia Syafitri - Rabu, 05 Maret 2025 21:54 WIB
109 view
Indonesia Hadapi Kekurangan Insinyur: Tantangan untuk Mencapai Visi 2045
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, hadir sebagai pembicara utama dalam acara World Engineering Day 2025 yang diselenggarakan di Kantor Pusat UNESCO, Paris.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, hadir sebagai pembicara utama dalam acara World Engineering Day 2025 yang diselenggarakan di Kantor Pusat UNESCO, Paris.

Acara bertema "Unleashing the Power of Engineers to Advance Sustainable Development Goals" ini membahas pentingnya peran insinyur dalam pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga:

Airlangga menekankan bahwa insinyur merupakan tulang punggung dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Selain itu, insinyur juga harus berperan aktif dalam kompetisi global yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Insinyur merancang infrastruktur yang menghubungkan masyarakat, mengembangkan teknologi penggerak perekonomian, dan menciptakan sistem perlindungan kelestarian lingkungan," ujar Menko Airlangga dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Airlangga menyoroti pentingnya rekayasa teknik yang dilakukan oleh insinyur dalam penyediaan infrastruktur dasar seperti sumber air, listrik, jaringan transportasi, dan pengolahan limbah yang sesuai dengan target-target SDGs 2030.

Dalam upaya pencapaian target yang lebih tinggi, keterampilan insinyur sangat diperlukan untuk mendukung transisi energi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon.

Hal ini bertujuan untuk mengatasi pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan.

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan penduduk terbesar dan sumber daya alam yang melimpah, memiliki peluang untuk berada di garis depan inovasi global yang berkelanjutan.

Airlangga menegaskan bahwa pemberdayaan insinyur sangat penting untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita tinggi.

Namun, Airlangga juga mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi Indonesia, yakni kurangnya ketersediaan insinyur.

Menurut data Persatuan Insinyur Indonesia, pada 2024, Indonesia hanya memiliki 2.670 insinyur per satu juta masyarakat, yang jauh dari angka ideal untuk mendukung kemajuan teknologi di negara ini.

Tantangan lainnya adalah terbatasnya keterampilan keinsinyuran yang ada, keterbatasan dana untuk mengakses dan mengembangkan teknologi, serta kondisi masyarakat yang rentan terhadap bencana dan perubahan iklim.

Menyadari kondisi tersebut, Airlangga menyarankan agar pembangunan infrastruktur di Indonesia harus mengadopsi pendekatan solusi berbasis alam (nature-based solution) untuk mengurangi risiko bencana dan menjaga kondisi lingkungan serta sosial setempat.

World Engineering Day 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang peringatan peran insinyur di dunia, tetapi juga sebagai katalisator untuk meningkatkan kapasitas insinyur dan kemajuan teknologi melalui kolaborasi global.

"Jalan menuju SDGs 2030 dan Visi Indonesia 2045 saling terkait—dan keduanya harus dibangun bersama untuk mewujudkan masa depan yang tangguh, adil, dan sejahtera bagi semua," ujar Menko Airlangga di akhir sambutannya.

Acara ini dihadiri oleh President World Federation of Engineering Organizations (WFEO), Mustafa Shehu, dan Assistant Director General for Natural Sciences UNESCO, Lidia Brito.

Selain itu, turut mendampingi Menko Airlangga, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Duta Besar RI untuk Prancis Mohamad Oemar, dan Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi.

(lp/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Bobby Nasution ke Tim Pemenangan dan Relawan Saat Bukber: Terima Kasih, Ini Capaian Tertinggi Saya
Pemerintah Tentukan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Kapolri Ucapkan Selamat Berpuasa
komentar
beritaTerbaru