
Aksi Kejar-kejaran dan Baku Tembak, Bandar Sabu di Asahan Lolos dari Tangkapan
SUMUT Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan terlibat baku tembak dengan bandar narkoba yang membawa senjata api di Perumahan Surya Mas, Kisa
InvestigasiDELISERDANG - Hutan lindung kembali menjadi sasaran kerakusan mafia tanah. Di Desa Regemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, seluas 48 hektare hutan negara itu diduga dikuasai mafia tanah secara ilegal.
Baca Juga:
Baca Juga:
Ironisnya, di lahan negara ini bahkan sudah terbit Sertifikat Hak Milik (SHM) dan dijadikan tambak ikan. Kejahatan terang-terangan ini memicu kemarahan masyarakat yang menuntut keadilan!
Pantauan awak media di lokasi mengungkap betapa parahnya perampasan lahan ini. Pagar berdiri kokoh mengelilingi area yang seharusnya dilindungi. Kepala desa setempat membeberkan sejumlah nama yang diduga terlibat. Termasuk oknum aparat keamanan yang diduga menjadi beking para mafia. Skandal ini menguatkan dugaan adanya permainan kotor di balik penguasaan tanah negara.
PERINTAHKAN BONGKAR
Geram dengan kondisi ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara, Yuliana Siregar, langsung turun ke lokasi. Melihat pagar ilegal berdiri di tanah negara, ia naik pitam dan memerintahkan pembongkaran segera.
"Ini sudah keterlaluan! Jika ada anggota saya yang ikut bermain dalam kejahatan ini, saya pastikan mereka akan dihukum! Tidak boleh ada yang bermain-main dengan hutan lindung," tegas Yuliana dengan nada penuh kemarahan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara, Yuliana Siregar
Masyarakat yang geram meminta pemerintah pusat turun tangan. Mereka mendesak presiden untuk mengusut tuntas dalang di balik penguasaan ilegal ini serta mengungkap siapa saja beking kuat yang melindungi mafia tanah. Perampasan hutan lindung harus dihentikan sebelum negeri ini kehilangan sisa-sisa hutannya akibat keserakahan segelintir pihak.
Kasus ini menambah daftar panjang pembiaran terhadap perusakan hutan yang semakin menjadi-jadi. Akankah aparat benar-benar bertindak tegas, atau justru tunduk di bawah kendali mafia tanah? Masyarakat menunggu aksi nyata, bukan sekadar janji manis!
as
SUMUT Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan terlibat baku tembak dengan bandar narkoba yang membawa senjata api di Perumahan Surya Mas, Kisa
InvestigasiJAKARTA Daud Yordan, petinju asal Indonesia yang kini juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, akan
NasionalMAGELANG Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Staf Khusus Kem
NasionalJAKARTA Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memberikan tanggapan terkait rencana Kepala
NasionalSURAKARTA Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan kunjungan ke Kelurahan Kedunglumbu dan Kelurahan Sangkrah di Surakarta, Jawa T
NasionalJAKARTA Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan u
NasionalBITVONLINE.COM Kunyit dan jahe, dua rempah yang sering dijadikan bahan dasar jamu tradisional, ternyata menyimpan banyak manfaat bagi keseh
Kesehatan dan OlahragaBANDUNG Sebuah insiden tragis terjadi di SMK Dharma Pertiwi, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Seorang siswa berinisial MRD (17) meningg
NasionalBITVONLINE.COM Praktik korupsi masih menjadi masalah besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan hasil Corruption Perception
NasionalJAKARTA Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas, menegaskan bahwa tidak ada bentuk interve
Nasional