BREAKING NEWS
Senin, 24 Februari 2025

Pemerintah RI Targetkan Investasi Hilirisasi 28 Komoditas Capai US$ 800 Miliar Hingga 2040

Redaksi - Jumat, 21 Februari 2025 10:59 WIB
63 view
Pemerintah RI Targetkan Investasi Hilirisasi 28 Komoditas Capai US$ 800 Miliar Hingga 2040
Ilustrasi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Pemerintah Indonesia terus menggenjot program hilirisasi dengan fokus pada 28 komoditas strategis yang diperkirakan akan mengundang investasi fantastis lebih dari US$ 800 miliar atau sekitar Rp 13.064 triliun hingga tahun 2040. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ekonomi domestik dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh sektor di dalam negeri.

Baca Juga:

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa sebelumnya estimasi investasi untuk hilirisasi hanya mencapai US$ 680 miliar, namun angka tersebut kini meningkat seiring dengan penambahan dua komoditas hilirisasi baru. Dengan demikian, total investasi yang dibutuhkan untuk 28 komoditas hilirisasi Indonesia kini diproyeksikan akan melampaui angka US$ 800 miliar.

Baca Juga:

"Investasi ini bukan hanya akan difokuskan pada sektor pertambangan, namun juga akan melibatkan sektor lain seperti kehutanan, perikanan, pertanian, dan perkebunan. Kami ingin memastikan hilirisasi ini dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi Indonesia," ujar Bahlil Lahadalia dalam acara Indonesia Economic Summit, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Komoditas yang Dihilirisasi

Berikut adalah komposisi 28 komoditas yang menjadi fokus hilirisasi Indonesia berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM:

1. Nikel (42%) - No. 1 di dunia

2. Timah (16,3%) - No. 2 di dunia

3. Tembaga (3%) - No. 11 di dunia

4. Bauksit (4%) - No. 6 di dunia

5. Besi baja (0,94%) - No. 16 di dunia

6. Emas perak (Emas 5%, Perak 2%)

7. Batu bara - No. 7 di dunia

8. Aspal Buton (3,91%) - No. 3 di dunia

9. Minyak Bumi (0,1%) - No. 5 di Asia Pasifik

10. Gas Bumi (0,7%) - No. 4 di Asia Pasifik

11. Sawit (58,7%) - No. 1 di dunia

12. Kelapa (27%) - No. 1 di dunia

13. Karet (27%) - No. 2 di dunia

14. Biofuel (59%) - No. 1 di dunia dari sawit

15. Kayu Balok (4%) - No. 6 di dunia

16. Getah Pinus (13%) - No. 3 di dunia

17. Udang (16%) - No. 3 di dunia

18. Ikan TCT (21%) - No. 1 di dunia

19. Rajungan (3%) - No. 2 di dunia

20. Rumput Laut (28%) - No. 2 di dunia

21. Garam (47.734 hektar potensi lahan)

22. Pasir Silika (0,9%) - No. 18 di dunia

23. Mangan (3,2%) - No. 7 di dunia

24. Kobal (7,19%) - No. 3 di dunia

25. Logam Tanah Jarang - Cadangan 227.976 ton

26. Kakao (4%) - No. 7 di dunia

27. Pala (31,2%) - No. 1 di dunia

28. Tilapia (22,1%) - No. 1 di dunia

Program hilirisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi Indonesia terhadap perekonomian global, menciptakan lapangan kerja, serta mempercepat proses industrialisasi yang menguntungkan seluruh lapisan masyarakat. Dengan peningkatan investasi yang signifikan, Indonesia diharapkan akan semakin berdaya saing di pasar internasional.

(cb/a)

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
Danantara: Kerugian Bukan Milik Negara, Untung Harus Setor ke Kas Negara
Danantara Resmi Diluncurkan Besok, Siap Kelola Aset Rp 14.715 Triliun
Luhut Balas Tagar #IndonesiaGelap: "Kau yang Gelap, Bukan Indonesia!
Bahlil Geram! Harga LPG 3 Kg Melonjak, Subsidi Rakyat Raib?
Burhanuddin Abdullah: Rekam Jejak dan Peran Strategisnya sebagai Inisiator BPI Danantara
Luhut Serukan Dukungan untuk Danantara, dari Dalam hingga Luar Negeri
komentar
beritaTerbaru