TEHERANĀ -Iran menyatakan serangan balasannya telah mengenai target dengan jitu. Target sasaran itu adalah pangkalan Israel tempat peluncuran serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu. Kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri, menyampaikan kepada TV pemerintah Iran, IRINN, bahwa operasi tersebut menargetkan Pangkalan Udara Nevatim, di mana pesawat F-35 digunakan untuk menyerang konsulat Iran di Damaskus.
Meski Iran menyatakan keberhasilan dalam menargetkan pangkalan udara Nevatim, pihak Israel menyebut akibat serangan hanya ringan. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengungkapkan bahwa rudal balistik Iran yang mencapai Israel hanya menyebabkan kerusakan struktural ringan di pangkalan udara tersebut, yang kemudian tetap beroperasi seperti biasa. Hal ini menyiratkan bahwa serangan Iran tidak memiliki dampak signifikan terhadap operasi militer Israel.
Serangan tersebut merupakan bagian dari ketegangan yang terus meningkat antara Iran dan Israel di kawasan tersebut. Peristiwa ini juga terkait dengan serangan udara sebelumnya terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran. Meski belum secara resmi mengaku bertanggung jawab, Israel diduga terlibat dalam serangan tersebut.
Bagheri juga menyebut bahwa operasi Iran tidak akan berlanjut lagi setelah ‘Operasi Janji Sejati’ ini. Meskipun demikian, peristiwa ini menunjukkan intensifikasi ketegangan regional di Timur Tengah dan menjadi sorotan internasional dalam dinamika politik dan keamanan di kawasan tersebut. Kedua negara tetap dalam kewaspadaan tinggi terkait kemungkinan aksi balasan atau eskalasi lebih lanjut.