UEA -Gara-gara banjir besar yang melanda Dubai, sejumlah warga terpaksa menghabiskan lebih dari sehari di tempat kerja mereka. Ahmed Ali, seorang akuntan di Dubai Marina, menceritakan pengalamannya yang tak terlupakan saat kota itu terendam banjir akibat hujan deras.
Pada Selasa (16/4), kantor Ali terisolasi karena akses jalan dan transportasi umum seperti metro tutup akibat genangan air. “Saya terjebak di tempat kerja selama lebih dari 30 jam karena jalan dan metro ditutup,” ungkap Ali dalam wawancara dengan The National.
Ali bersama rekan-rekannya harus bermalam di kantor tanpa fasilitas tidur. Mereka mengandalkan makanan dan minuman dari mal terdekat yang masih beroperasi. Pengalaman serupa dialami oleh warga Inggris lainnya, Paul Lund, yang juga terpaksa menginap di kantor akibat kesulitan mencari taksi online.
Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk imbauan kepada pekerja untuk bekerja dari rumah. Imbauan ini diberlakukan hingga Kamis untuk mengatasi dampak banjir yang juga merusak infrastruktur dan mengganggu operasional Bandara Internasional Dubai.
Banjir di Dubai juga menelan korban jiwa dan menyebabkan gangguan besar dalam sektor penerbangan. Ratusan penerbangan terpaksa dibatalkan atau ditunda akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Situasi ini menunjukkan dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh cuaca ekstrem, meskipun Dubai terkenal sebagai kota dengan infrastruktur yang kuat.