BALI -Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, menyatakan optimisme bahwa pengolahan hutan cadangan seluas 20 hektare akan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan Indonesia di masa depan. Hal ini diungkapkan Raja Juli usai penanaman pohon mangrove di Bali pada Kamis (16/1).
Menurut Raja Juli, dengan mengoptimalkan pemanfaatan hutan cadangan melalui sistem tanam tumpang sari, Indonesia tidak perlu lagi mengimpor pangan. Ia bahkan menyebutkan bahwa jika program ini berhasil diterapkan secara masif, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan tanpa harus merusak lingkungan.
“Artinya apa, kalau kita tanam satu juta hektar, kita tidak perlu impor lagi dan swasembada pangannya tercapai, tetapi hutannya tetap terjaga,” ujar Raja Juli.
Raja Juli menjelaskan lebih lanjut bahwa, berdasarkan perhitungannya, satu hektare hutan yang dikelola dengan sistem tumpang sari dapat memproduksi hingga 3,5 juta ton beras per tahun. Ini dipandang mampu menutupi kebutuhan impor beras Indonesia dalam setahun.