Andi bekerja serabutan sambil tetap menyelesaikan pendidikan. Terkadang, ia harus melewati hari tanpa makan cukup karena pendapatan yang minim. “Ada hari di mana saya hampir menyerah. Tapi, melihat ibu dan adik-adik saya tersenyum memberi saya alasan untuk terus maju,” katanya.
Meski penuh perjuangan, Andi terus berjuang. Dukungan dari teman-teman terdekat menjadi sumber kekuatannya. Ia juga mulai belajar mengembangkan keterampilan baru, seperti menjahit dan berdagang kecil-kecilan. Langkah kecil ini akhirnya membuahkan hasil besar.
Beberapa tahun kemudian, Andi berhasil membuka usaha kecil di bidang konveksi. Meski sederhana, usaha ini cukup untuk menghidupi keluarganya. “Saya belajar bahwa dari kesulitan, kita bisa menemukan kekuatan yang tidak pernah kita duga ada dalam diri kita,” ujar Andi.
Kehidupan Andi yang penuh perjuangan tidak sepenuhnya suram. Ia menemukan kebahagiaan dalam momen-momen kecil, seperti tawa adik-adiknya atau kehangatan makan malam bersama keluarga. “Saya belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal besar. Kadang, senyuman orang yang kita sayangi sudah cukup,” katanya dengan mata berbinar.