Namun, kejutan terjadi ketika nama Agus Rahardjo, yang sebelumnya berada di peringkat empat, harus tersingkir setelah mendapatkan 2,2 juta suara dan berada di peringkat kelima. Menurut pengamat politik dari UINSA, Qudus Salam, hasil ini tidak terlalu mengejutkan mengingat popularitas dan pengalaman Nawardi dan La Nyalla yang sudah dua periode menjabat sebagai senator.
“Nawardi dan La Nyalla terbilang tidak mengejutkan. Dalam survei jauh sebelum Pemilu 2024 pun keduanya berada di posisi teratas. Sosok Nawardi selama ini dikenal akrab dengan para kiai pesantren dan tokoh masyarakat,” jelasnya.
Namun, kegagalan Agus Rahardjo menarik perhatian karena sebelumnya ia dianggap sebagai kandidat yang cukup kuat. Qudus Salam menekankan bahwa keberadaan Agus Rahardjo di lima besar seharusnya tidak mengejutkan, mengingat pengalamannya dalam bidang politik dan pergerakan sosial.