Menangani Hipertensi, Mewaspadai Faktor Risiko dan Mengadopsi Pola Hidup Sehat

Meskipun hipertensi sering kali tidak menampakkan gejala, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai, seperti sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan. Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Oleh karena itu, penting untuk mengenali faktor-faktor yang dapat memicu hipertensi dan mengadopsi pola hidup sehat untuk mencegah atau mengelolanya.

Faktor-Faktor Risiko Hipertensi

  1. Kurang atau Kelebihan Tidur

Kualitas dan kuantitas tidur memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur atau tidur berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan berpotensi memperpendek usia seseorang. Orang dewasa disarankan untuk tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malam. Menurut Harvard Medical School’s Healthy Sleep, tidur kurang dari lima jam atau lebih dari sembilan jam dapat berisiko. Kurang tidur dapat menyebabkan kelemahan sistem kekebalan tubuh, peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kematian dini. Para ahli merekomendasikan tidur pada waktu yang sama setiap malam serta menghindari konsumsi alkohol atau penggunaan perangkat elektronik setidaknya tiga jam sebelum tidur.

  1. Terlalu Lama Duduk

Duduk dalam waktu lama, terutama lebih dari tiga jam sehari, dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi. Studi yang dipublikasikan di British Medical Journal mengaitkan waktu duduk yang lama dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi, termasuk tekanan darah tinggi, kanker, dan penyakit jantung. Jika pekerjaan Anda memerlukan banyak waktu duduk, penting untuk mengambil jeda setiap 30 menit untuk berdiri dan bergerak. Aktivitas fisik ringan, bahkan di dalam ruangan, dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan duduk terlalu lama.

  1. Sering Terpapar Polusi

Paparan polusi udara telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko hipertensi. Sebuah studi yang dipublikasikan di European Heart Journal menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi. Dr. Arief Wibowo, spesialis jantung dan Kepala Clinical & Research di AsaRen, menjelaskan bahwa paparan polusi jangka panjang dapat menyebabkan peradangan dalam pembuluh darah, yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. Mengurangi paparan polusi, seperti dengan tinggal di area dengan kualitas udara yang lebih baik atau menggunakan masker saat berada di luar ruangan, dapat membantu mengurangi risiko hipertensi.

  1. Tidak Bahagia dan Stres

Stres kronis dan emosi negatif seperti marah, dendam, atau kesedihan dapat memperburuk kesehatan jantung. Menurut Johns Hopkins Medicine, emosi negatif yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung yang cepat, dan pelepasan hormon stres seperti kortisol. Kortisol, jika diproduksi dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan hipertensi. Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan dapat membantu menjaga tekanan darah tetap dalam rentang normal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *