Ia juga menyoroti pentingnya pengenaan pasal yang sesuai dalam kasus ini. Menurut Safi’, apabila ditemukan unsur perencanaan dalam pembunuhan tersebut, maka pelaku harus dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, yang ancamannya adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup.
“Tentu penentuan pasal adalah kewenangan kepolisian. Namun, jika terbukti ada unsur perencanaan, kami mendesak penerapan pasal yang paling berat demi memberikan keadilan,” tegas Safi‘.
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian bermula dari perselisihan antara korban dan pelaku. Perselisihan itu memicu aksi brutal pelaku hingga akhirnya membunuh korban. Untuk menghilangkan jejak, pelaku membakar jasad korban di lokasi kejadian.
Pihak kepolisian Polres Bangkalan telah menetapkan pelaku sebagai tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Saat ini, penyidik terus menggali informasi untuk mengungkap motif dan memastikan kelengkapan bukti dalam persidangan.
“Kami telah mengamankan tersangka dan sejumlah barang bukti. Proses penyidikan akan dilakukan secepat mungkin agar kasus ini dapat segera dilimpahkan ke pengadilan,” ujar seorang perwakilan Polres Bangkalan.