Bahkan, Macron juga menyebut bahwa Rusia sepertinya hanya berfokus untuk meningkatkan intensitas pertempuran, bukannya mencari jalan keluar diplomatik yang dapat mengakhiri perang. Ia mengingatkan bahwa upaya untuk melakukan pembicaraan dengan Putin hanya akan dilakukan jika ada perkembangan yang lebih jelas, terutama jika Rusia menunjukkan niat untuk mengakhiri konflik.
Sementara pertempuran di Ukraina terus berlanjut, banyak yang berharap bahwa dalam waktu dekat akan ada peluang untuk memulai negosiasi damai. Meskipun saat ini Presiden Putin belum menunjukkan tanda-tanda untuk melibatkan Rusia dalam percakapan diplomatik, baik Presiden Macron maupun Presiden Zelensky menyuarakan harapan bahwa perdamaian dapat tercapai dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Sementara itu, kekerasan dan serangan udara yang terus menerus, terutama terhadap infrastruktur energi Ukraina, menunjukkan bahwa medan perang masih jauh dari penyelesaian. Di sisi lain, dunia internasional terus mengecam tindakan agresi Rusia dan mendesak kedua pihak untuk kembali ke meja perundingan.
Serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina pada Minggu (17/11) memperburuk kondisi yang sudah sangat sulit bagi rakyat Ukraina. Macron menegaskan bahwa Putin tidak menginginkan perdamaian, sementara Zelensky tetap berfokus pada upaya diplomatik untuk mengakhiri perang. Dengan musim dingin yang datang dan serangan yang tak terhentikan, masa depan Ukraina masih dipenuhi ketidakpastian, namun harapan untuk perdamaian tetap ada.
(JOHANSIRAIT)