Menurut Luhut, kombinasi alur cerita dan canda tawa yang disuguhkan dalam “Agak Laen” berhasil membuatnya menikmati setiap momen film tersebut. Ia juga merasa terkenang dengan memori masa kecilnya di Laguboti, yang merupakan latar belakang budaya Batak dalam film tersebut.
Salah satu momen yang membuat Luhut terkejut adalah saat namanya disebut dalam adegan film. Namun, hal ini justru menjadi momen lucu bagi Luhut dan keluarganya, yang kemudian tertawa terbahak-bahak.
“Yang agak mengejutkan yaitu nama saya sempat disebut dalam salah satu adegan, di mana saya diceritakan sebagai Menteri yang memiliki program obat gratis. Disitulah momen kami sekeluarga tertawa terbahak-bahak,” ungkap Luhut.
Luhut berharap film-film yang mengangkat kisah budaya-budaya Indonesia dapat menginspirasi para sineas tanah air untuk menciptakan karya-karya serupa. Dengan demikian, generasi muda dapat belajar, mengenal, dan mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia, serta memiliki rasa kebanggaan terhadap warisan budaya yang dimiliki.
