Lidia Thorpe Tantang Raja Charles III dengan Teriakan ‘Kembalikan Tanah Kami’ di Parlemen Australia!

Meskipun Australia secara de facto memperoleh kemerdekaan pada tahun 1901, statusnya sebagai monarki konstitusi yang dipimpin oleh raja Inggris masih menjadi perdebatan. Raja Charles kini berfungsi sebagai kepala negara Australia, suatu posisi yang hingga kini belum pernah diubah menjadi republik.

Kunjungan Raja Charles merupakan bagian dari tur sembilan hari di kawasan Australia dan Samoa, yang menjadi perjalanan luar negeri pertamanya setelah didiagnosis kanker yang mengubah hidupnya pada awal tahun ini. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Inggris dan Australia, tetapi tampaknya juga membuka kembali diskusi mengenai isu-isu ketidakadilan yang dialami oleh penduduk asli.

Lidia Thorpe dikenal luas karena aksi politiknya yang kerap menarik perhatian, serta sikap tegasnya menentang monarki. Dalam momen yang mencolok saat pelantikannya pada tahun 2022, ia mengangkat tangan kanannya saat diambil sumpah untuk melayani Ratu Elizabeth II, yang saat itu merupakan kepala negara Australia. Dalam sumpahnya, ia menyatakan, “Saya berdaulat, Lidia Thorpe, dengan sungguh-sungguh dan secara tulus bersumpah bahwa saya akan setia kepada Yang Mulia Ratu Elizabeth II yang menjajah.” Ucapannya ini langsung ditegur oleh ketua majelis, Sue Lines, yang mengingatkannya untuk mengikuti teks yang telah ditentukan.

Kunjungan Raja Charles III juga bertepatan dengan momen penting dalam sejarah Australia. Pada tahun 1999, warga Australia menolak pencopotan Ratu Inggris sebagai kepala negara, dengan suara tipis setelah adanya perselisihan mengenai apakah penggantinya seharusnya dipilih oleh anggota parlemen atau oleh masyarakat. Terlebih lagi, pada tahun 2023, warga Australia menolak langkah-langkah untuk mengakui penduduk asli Australia dalam konstitusi dan membentuk majelis konsultatif penduduk asli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *