BREAKING NEWS
Sabtu, 22 Februari 2025

Kue Keranjang Imlek di Pasar Pecinan Glodok: Tradisi yang Tetap Diminati meski Penjualan Menurun

BITVonline.com - Selasa, 28 Januari 2025 09:41 WIB
13 view
Kue Keranjang Imlek di Pasar Pecinan Glodok: Tradisi yang Tetap Diminati meski Penjualan Menurun
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA BARAT  -Suasana Pasar Pecinan Glodok, Jakarta Barat, sangat meriah menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. Pedagang sibuk menawarkan berbagai barang, mulai dari lampion, ornamen Imlek, hingga kue keranjang yang menjadi hidangan ikonik selama perayaan ini.

Kue keranjang, atau yang juga dikenal dengan dodol Cina, merupakan makanan khas Imlek yang sangat diserbu oleh pembeli. Berbeda dengan dodol pada umumnya yang memiliki berbagai rasa, kue keranjang hanya hadir dengan rasa original, terbuat dari campuran beras ketan, santan, dan gula merah.

Baca Juga:

Kue keranjang memiliki makna filosofis yang mendalam, yakni untuk memperkuat tali persaudaraan dan kekeluargaan. Di Pasar Pecinan Glodok, kue ini tidak hanya dijual untuk dimakan, tetapi juga sering dijadikan hadiah untuk keluarga dan kerabat selama perayaan Imlek.

Baca Juga:

Esther (57), seorang pembeli di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa kue keranjang menjadi buah tangan yang wajib dibawanya setiap kali berkunjung ke rumah mertua saat Imlek. “Kue keranjang itu kan terbuat dari ketan. Ketan itu kan lengket, yang menandakan mempererat tali persaudaraan. Baik keluarga atau tetangga,” kata Esther.

Namun, meskipun menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek, penjualan kue keranjang di Pasar Pecinan Glodok kini mulai mengalami penurunan. Salah satu faktor utama adalah kemudahan membeli kue keranjang secara online. Hal ini membuat banyak penjual terpaksa gulung tikar.

Meskipun demikian, Ida (50), salah satu pedagang yang masih bertahan, mengungkapkan bahwa meski omzetnya tidak menentu, ia tetap berjualan. “Kadang laku bisa sampai 120 kilo atau satu karton, tapi kadang masih banyak sisa juga,” ujarnya.

Ida biasanya berjualan seharian dari pagi hingga malam, namun sejak penjualan menurun, ia hanya membuka lapaknya pada siang hingga malam hari. Ia juga mengatakan bahwa banyak pembeli yang lebih memilih datang langsung ke pasar untuk mencoba rasa kue keranjang. “Kalau beli online kan nggak bisa dirasain. Manis atau enggaknya. Kalau langsung kan pasti tahu rasanya,” tambahnya.

Selain sebagai hadiah dan makanan khas, kue keranjang juga digunakan untuk sembahyang kepada leluhur, melengkapi tradisi perayaan Tahun Baru Imlek yang penuh makna.(KPRN)

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Tingkatkan Pendidikan dan Pembinaan Kerohanian, Lapas Labuhan Ruku Koordinasi dengan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ubah Mobil Dinas Mercedes Benz Jadi Rumah Sakit Berjalan
Rekrutmen Bersama BUMN 2025: Peluang Emas Bagi Pencari Kerja Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Memuntahkan Banjir Lahar dan Letusan, Warga Diminta Waspada
ISTP: Tipe Kepribadian MBTI Paling Langka di Indonesia, Apa Keistimewaannya?
Komnas HAM Terbatas Anggaran, 50 Kasus Menjadi 5-6 Kasus yang Ditangani
komentar
beritaTerbaru