Namun, di sisi lain, ratusan ribu surat suara ditemukan batal didistribusikan oleh Bawaslu Sulawesi Selatan. Hal ini disebabkan oleh adanya sejumlah kerusakan hasil cetak pada kertas suara. Badan pengawas pemilu dan Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan memutuskan untuk menunda pendistribusian sebanyak 218.000 surat suara yang mengalami kerusakan. Surat suara yang rusak tersebut saat ini masih tertahan di percetakan, menunggu proses pencetakan ulang untuk menggantinya.
KPU telah merencanakan penggantian tempat percetakan sebagai langkah preventif untuk menghindari kejadian serupa terulang di masa mendatang. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan pemilihan dengan menjamin kualitas dan integritas setiap surat suara yang akan digunakan oleh pemilih.
