BREAKING NEWS
Selasa, 18 Maret 2025

Maraknya Preman Berkedok Ormas Ancam Dunia Usaha Indonesia: Investor Takut Berinvestasi?

Justin Nova - Senin, 17 Maret 2025 14:56 WIB
60 view
Maraknya Preman Berkedok Ormas Ancam Dunia Usaha Indonesia: Investor Takut Berinvestasi?
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

"Ini dianggap saja sebagai CSR," kata Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), menjelaskan bagaimana perusahaan lebih memilih untuk membayar uang kepada preman untuk menghindari gangguan operasional.

Bentuk-Bentuk Gangguan Lainnya:

Baca Juga:

Selain pemalakan, beberapa modus lainnya yang dilakukan ormas preman adalah intervensi dalam penerimaan karyawan, pungutan untuk bahan bangunan tertentu, hingga pungutan uang keamanan untuk kendaraan logistik yang keluar masuk kawasan industri.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Ning Wahyu, mengungkapkan bahwa lemahnya penegakan hukum memperburuk kondisi ini dan menurunkan kepercayaan investor.

Baca Juga:

"Ketidaktegasan dalam menangani gangguan ini semakin memperburuk kondisi dunia usaha serta dapat menurunkan kepercayaan para investor," tambahnya.

Dampak Negatif Terhadap Investasi:

Akibat dari maraknya premanisme ini, banyak investor yang memilih untuk tidak melanjutkan investasinya atau bahkan memilih untuk menarik diri dari Indonesia. Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia menyatakan bahwa negara merugi hingga ratusan triliun rupiah akibat investasi yang batal atau keluar dari kawasan industri.

Banyak pemodal asing lebih memilih untuk menanamkan modal mereka di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, yang memiliki sistem perizinan yang lebih mudah dan biaya yang lebih rendah. Hal ini memperburuk daya saing industri Indonesia.

Polri Siap Menindak Tegas Premanisme:

Polri juga siap menindak tegas premanisme yang mengancam dunia usaha dan stabilitas ekonomi nasional. "Polri tidak akan menoleransi segala bentuk premanisme yang mengancam investasi dan stabilitas ekonomi nasional," tegas Karo Penmas Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.

Dengan meningkatnya aksi premanisme, banyak perusahaan yang terpaksa harus merumahkan karyawannya, terutama di sektor industri padat karya seperti tekstil, garmen, sepatu, dan elektronik.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melaporkan bahwa lebih dari 60.000 pekerja telah di-PHK selama Januari-Februari 2025, akibat dampak buruk dari praktik premanisme dan kesulitan ekonomi lainnya.

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Premanisme Berkedok Ormas Ganggu Iklim Investasi Indonesia, Wakil Ketua MPR Dorong Penindakan Tegas
Polri Perangi Pemerasan Ormas, Pastikan Dunia Usaha Bebas Ancaman
Aksi Kejahatan Jalanan di Stasiun Tanah Abang, Korban Dibacok dan Uangnya Dirampas
Said Iqbal Respons Isu Premanisme di Kawasan Industri, Sarankan Pengusaha Laporkan ke Polisi atau RT/RW
Percuma Lapor Polisi! Korban Perampokan: "Harus Jual Sapi Dulu Buat Dapat Keadilan"
Polisi Tangkap Preman Pengganggu Latihan Drum Band TK di Tangsel, DPR Apresiasi Langkah Cepat
komentar
beritaTerbaru