“Keberadaan Heaven Seven ini menunjukkan bahwa penyakit kronis judi online di Medan belum diberantas sampai akar-akarnya,” ujar Hinca.
Hinca mendesak Polrestabes Medan untuk segera membentuk Satgasus yang akan fokus membongkar praktik judi online di Heaven Seven. Ia menekankan bahwa Satgasus ini harus dapat mengungkap fakta-fakta secara detail tentang jenis-jenis judi online yang dipertaruhkan, serta siapa pihak-pihak yang terlibat, termasuk pemilik tempat hiburan tersebut.
“Satgasus harus segera dibentuk, tidak boleh lebih dari dua minggu. Polrestabes Medan harus bisa menjelaskan secara rinci tentang judi online ini. Harus kejar pemilik tempatnya, karena mereka yang harus bertanggung jawab, bukan hanya para pemainnya,” kata Hinca.
Hinca juga mengkritik tindakan Polrestabes Medan yang tidak segera menutup Heaven Seven setelah penggerebekan. Saat mengunjungi lokasi tersebut, Hinca mendapati tempat hiburan malam itu masih beroperasi. Ia meminta agar tempat tersebut segera diberi garis polisi dan ditutup sementara untuk mencegah praktik judi online berlanjut.
“TKP-nya harus langsung diberi police line. Tempat itu tidak boleh beroperasi lagi, karena tempat seperti itu rentan digunakan untuk praktik judi,” ujarnya.