
Apel Perdana PPIH Embarkasi Medan, Ahmad Qosbi: Layani Tamu Allah dengan Ikhlas, Jujur, dan Semangat
MEDAN Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Tahun 1446H/2025M, H. Ahmad Qosbi, S.Ag., MM, memimpin apel pagi pe
AgamaBATU BARA — Di tengah gegap gempita program Universal Health Coverage (UHC) yang diklaim mampu menjamin layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat, nasib malang justru menimpa seorang bocah perempuan berusia lima tahun di Dusun IV, Desa Suka Raja, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara.
Adalah Yulia Khairia, bocah malang yang kini terbaring lemah akibat kelumpuhan, menjadi potret buram dari sistem kesehatan dan perlindungan sosial yang tak sepenuhnya menyentuh akar persoalan masyarakat miskin.
Sudah 11 bulan lamanya Yulia menderita. Kedua orang tuanya, Ahmad Qulbi (32) dan Irma (31), hanya bisa pasrah karena keterbatasan ekonomi.
Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan dasar pengobatan Yulia, termasuk susu dan selang NGT.
"Dulu, saat berusia empat tahun, anak kami masih normal. Tiba-tiba dia terjatuh dan tidak bisa berdiri lagi. Kami sudah membawanya ke RSUD Batu Bara, lalu dirujuk ke RS Adam Malik. Tapi setelah dirawat sembilan hari, kami disuruh pulang. Sejak itu, semua pengobatan kami lakukan sendiri di rumah," kata Ahmad dengan mata berkaca-kaca.
Ironisnya, di saat pemerintah seharusnya hadir untuk memberikan perlindungan, rakyat kecil justru harus kembali menanggung beban sendirian.
Bantuan kesehatan seakan hanya menjadi formalitas belaka.
Padahal, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 8 Undang-Undang Perlindungan Anak, disebutkan bahwa "Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial."
Kondisi ini menggugah kepedulian Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Batu Bara. Pada Minggu (20/4/2025), Ketua KPAD Helmi Syam Damanik, SH, MH, CRA, didampingi dr. Etrina Melinda, M.Biomed, serta komisioner Fauzi Triansyah, SP dan Sony Agatha Siahaan, S.Pd, mengunjungi kediaman Yulia Khairia.
"Kami sangat prihatin. Di usia lima tahun, Yulia seharusnya bermain dan tumbuh bahagia, bukan terbaring seperti ini karena keterbatasan. Ini bukan sekadar soal kasihan, ini soal hak anak yang dilindungi undang-undang," tegas Helmi dalam keterangannya.
Dalam kunjungan tersebut, KPAD turut memberikan bantuan berupa sembako seperti beras, susu, telur, serta roti, sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi ekonomi keluarga Yulia.
Namun, mereka menyadari bahwa bantuan itu hanya meringankan sesaat.
MEDAN Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Tahun 1446H/2025M, H. Ahmad Qosbi, S.Ag., MM, memimpin apel pagi pe
AgamaMEDAN PT Pupuk Indonesia Penjualan Regional I A wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memberikan peringatan tegas kepada para distrib
EkonomiTAPANULI SELATAN Program nasional pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang digagas pemerintah pusat tengah menjadi sorotan. Dengan duk
EkonomiBATU BARA Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Labuhan Ruku Soetopo Berutu bersama Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Asahan Fac
NasionalMEDAN Perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day Fair 2025 di Provinsi Sumatera Utara berlangsung meriah. Acara yang digelar di Gedu
EkonomiKUTAI KARTANEGARA Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja ke Lapan
EkonomiMEDAN Rekaman suara percakapan yang diduga melibatkan staf pribadi anggota DPRD Medan berinisial AS, mendadak viral dan menuai sorotan publ
Hukum dan KriminalOlehAgung BaskoroKEHADIRAN Presiden Prabowo Subianto dalam perayaan Hari Buruh Internasional 2025 di Monas bukan sekadar gestur seremonial.
OpiniJEMBER Suasana semangat dan kebersamaan memenuhi aula utama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember saat digelarnya acara puncak Pe
NasionalJAKARTA Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, pemerintah menyerahkan 100 rumah subsidi kepada para buruh sebagai bagian dari
Ekonomi