BREAKING NEWS
Jumat, 18 April 2025

Ramai di Pemberitaan, Polisi Belum Proses Kasus Hilangnya Mesin Ambulans Dinkes, Bupati dan Wabup Nias Selatan Sidak ke Dinkes

Daniel Simanjuntak - Kamis, 10 April 2025 06:59 WIB
421 view
Ramai di Pemberitaan, Polisi Belum Proses Kasus Hilangnya Mesin Ambulans Dinkes,  Bupati dan Wabup Nias Selatan Sidak ke Dinkes
Bupati dan Wabup Nisel didampingi Kepala dinas saat Sidak unit ambulans.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

NIAS SELATAN – Mesin-mesin ambulans yang hilang dari halaman Dinas Kesehatan Nias Selatan, Sumatera Utara belum juga memantik tindakan hukum berarti.

Padahal, persoalan ini telah ramai diberitakan berbagai media.

Namun hingga kini, kasus itu masih menggantung tanpa kejelasan.

Baca Juga:

Kondisi ini mendapat sorotan dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Nias Selatan.

Mereka mempertanyakan alasan Polres Nias Selatan tak kunjung bergerak, meski informasi soal kerusakan dan kehilangan peralatan ambulans telah beredar luas di tengah publik.

Baca Juga:

"Dengan ramainya pemberitaan media namun belum juga diproses oleh Polres Nias Selatan, kita patut menduga ada apa di balik ini?" kata Ketua GMKI Nias Selatan, Mikhael Halawa dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa, 9 April 2025.

GMKI menilai lambannya pengusutan menjadi preseden buruk bagi pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan. Mereka menyebut ada pembiaran dalam tubuh Dinas Kesehatan.

"Menurut pandangan kami, ini adalah bentuk pembiaran di internal Dinas Kesehatan yang tidak mampu menindaklanjuti dan tidak peduli dengan kondisi yang ada saat ini," ujarnya.

Desakan kepada aparat penegak hukum untuk segera menuntaskan penyelidikan pun kembali disuarakan.

"Kami berharap Polres Nias Selatan bisa mengusut tuntas persoalan ini hingga ditemukan titik terang," tegasnya.

Di tengah tekanan dan sorotan publik, Bupati Nias Selatan Sokhiatulo Laia bersama Wakil Bupati Yusuf Nakhe melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Dinas Kesehatan pada Selasa Sore, 9 April 2025.

Dalam kunjungan tersebut, keduanya meninjau langsung kondisi ambulans yang terparkir di halaman kantor.

Beberapa unit tampak rusak parah, tanpa mesin dan onderdil penting seperti ban dan aki.

Langkah ini dinilai GMKI sebagai sinyal bahwa pimpinan daerah mulai menaruh perhatian terhadap persoalan yang sebelumnya terkesan diabaikan ditambah juga merupakan program prioritas 100 hari kerja pasangan yang baru dilantik Februari lalu.

"Kami menilai ada kepedulian dari pimpinan daerah terhadap isu yang sedang beredar, terutama pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan di pidato mereka (Bupati dan Wabup) di Gedung DPRD Maret lalu, soal pelayanan ambulans 24 JAM salah satu program prioritas mereka dalam 100 hari" ujar Ketua GMKI ini.

Di sisi lain, kinerja intelijen dalam tubuh kepolisian ikut menjadi sorotan.

Dalam unggahan resmi akun Instagram Divisi Humas Polri, dijelaskan bahwa institusi Polri terbagi ke dalam dua bagian besar: polisi berseragam (uniform police) dan polisi tidak berseragam. Yang terakhir ini mencakup satuan intelijen.

Intel, menurut penjelasan tersebut, adalah mata dan telinga kepolisian.

Mereka berfungsi memantau dan mendengar gejala sosial, mulai dari naiknya harga minyak hingga celetukan kecil seorang terduga teroris saat berbelanja bahan peledak.

Seluruh informasi yang dikumpulkan intel ini disalurkan dalam bentuk laporan kepada fungsi kepolisian terkait.

Namun dalam kasus ini, berbagai informasi dan temuan yang telah dipublikasikan media,seolah tidak di respons oleh kepolisian.

Tidak ada pengusutan. Tidak ada yang dipanggil. Mesin ambulans tetap hilang, dan warga masih menanggung akibat dari rusaknya pelayanan.

"Tidak ada laporan polisi" tulis Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana lewat pesan WhatsAppnya kepada wartawan ketika ditanya apakah sudah ada penyelidikan.

Kasus kehilangan mesin dan onderdil ambulans pertama kali terungkap pada awal tahun ini.

Dinkes berdalih telah mencari ke sejumlah bengkel, namun hasilnya nihil. Hingga kini, belum ada pihak yang dimintai pertanggungjawaban.*

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Oknum Dinas Diduga Gunakan Nama APH untuk Pungli Dana Kesehatan di Nias Selatan
Dinas Kesehatan, Pengendali di Balik Meja
BOK dan JKN Rp54 Miliar: Ambulans Rongsok
Ombudsman Minta Bupati Nias Selatan Evaluasi Dinas Kesehatan
Ambulans Rusak, Kini Mesinnya Hilang di Halaman Dinas Kesehatan Nias Selatan
Ambulans Rusak, Pemeliharaan Tak Masuk BOK dan JKN: Nias Selatan Krisis Layanan Darurat? WARGA TERDAMPAK!!
komentar
beritaTerbaru