BREAKING NEWS
Rabu, 12 Februari 2025

Kasus DBD di Yogyakarta Meningkat Tajam!, Dinkes Imbau Masyarakat Waspadai Penyebaran

BITVonline.com - Kamis, 14 November 2024 08:42 WIB
0 view
Kasus DBD di Yogyakarta Meningkat Tajam!, Dinkes Imbau Masyarakat Waspadai Penyebaran
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

YOGYAKARTA –Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta melaporkan adanya lonjakan signifikan dalam kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2024. Sampai dengan Oktober 2024, tercatat 238 kasus DBD, dan dua kasus tambahan dilaporkan pada bulan November ini, menjadikan totalnya mencapai 240 kasus. Kenaikan ini menunjukkan angka peningkatan sebesar 172,73 persen dibandingkan dengan tahun 2023, yang hanya tercatat 88 kasus.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, mengungkapkan bahwa meskipun kasus DBD tersebar hampir di seluruh wilayah Yogyakarta, terdapat beberapa kelurahan yang paling terdampak. Kelurahan Sorosutan tercatat sebagai wilayah dengan kasus DBD terbanyak, mencapai 17 kasus, diikuti Kelurahan Kricak dengan 15 kasus, dan Wirogunan dengan 14 kasus.

Baca Juga:

“Angka kasus DBD ini memang cukup signifikan. Peningkatan ini juga terpantau di hampir seluruh wilayah Indonesia,” kata Endang, pada Rabu (13/11).

Baca Juga:

Penyebaran DBD di Yogyakarta cukup merata, meskipun ada fluktuasi angka yang terlihat di beberapa kelurahan. Sebagian besar penderita DBD adalah anak-anak, termasuk balita usia 1 hingga 4 tahun. Berdasarkan laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS), semua pasien yang dirawat inap di rumah sakit akibat DBD telah berhasil sembuh.

“Usia 7-12 tahun tercatat sebesar 29 persen dari total kasus. Sementara itu, usia 25 tahun ke atas menyumbang 23 persen, diikuti usia 18-27 tahun sebanyak 16 persen, dan usia 13-17 tahun sebanyak 14 persen. Bahkan, balita usia 1-4 tahun tercatat 12 persen,” jelas Endang.

Dinkes Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan melakukan pencegahan terhadap penyebaran DBD. Endang menegaskan pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta penerapan gerakan 4M Plus dalam upaya pencegahan, yang meliputi:

Menguras bak mandi dan tempat penampungan air secara rutin. Menutup tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk. Memantau jentik nyamuk secara berkala. Mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam mengurangi potensi penyebaran DBD dan meminimalisir kasus penyakit ini.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Rapat POKIR DPRD Nias Utara, Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2026
Visi Misi Nias Utara Tanggungjawab Seluruh Aparatur Daerah
Gagal SNBP, Siswa dan Orangtua SMKN 10 Medan Gelar Aksi Demo
Menkes Budi Gunadi Sadikin: Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tak Bisa Dihindari, Masyarakat Miskin Tetap Dijamin PBI
Jalur Wisata Gunung Bromo Kembali Normal Setelah Tertutup Longsor
Ratusan Siswa SMK Negeri 10 Medan Gagal Ikut SNBP, DPRD Sumut Gelar Rapat Dengar Pendapat
komentar
beritaTerbaru