
Aksi Kejar-kejaran dan Baku Tembak, Bandar Sabu di Asahan Lolos dari Tangkapan
SUMUT Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan terlibat baku tembak dengan bandar narkoba yang membawa senjata api di Perumahan Surya Mas, Kisa
Investigasibitvonline.com-Kasus pneumonia yang sedang mewabah di Jepang menarik perhatian publik setelah kabar duka mengenai meninggalnya aktris asal Taiwan, Barbie Hsu, akibat penyakit tersebut. Barbie Hsu, yang sebelumnya sempat mengalami flu saat tiba di Jepang, kemudian terdiagnosis menderita pneumonia yang akhirnya merenggut nyawanya. Kematian aktris ini semakin memperburuk perhatian masyarakat terkait wabah pneumonia yang sedang melanda Jepang.
Menurut data terbaru dari Institut Penyakit Menular Nasional Jepang, negara tersebut mencatatkan sekitar 9,52 juta kasus flu sejak 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025. Wabah pneumonia di Jepang diperkirakan merupakan yang terburuk dalam lebih dari 20 tahun terakhir. Bahkan, pada akhir 2024, tercatat hampir 6.000 kasus pneumonia mikoplasma yang meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak tahun 1999.
Baca Juga:
Menyikapi perkembangan tersebut, banyak yang bertanya apakah pemerintah Indonesia akan mengeluarkan larangan bepergian ke Jepang. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Drg. Widyawati M.KM, memberikan klarifikasi bahwa hingga saat ini belum ada pelarangan perjalanan ke Jepang. "Sampai saat ini, sejauh ini belum ada pelarangan perjalanan ke Jepang. Tidak apa-apa. Jadi seperti kemarin ribut-ribut kasus yang terkait paru, ini kalau di Indonesia tidak ada pelarangan perjalanan ke Jepang," jelas Widyawati saat dikonfirmasi di Kementerian Kesehatan, Jumat (7/2/2025).
Baca Juga:
Namun demikian, Widyawati tetap menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Pneumonia yang disebabkan oleh virus dan bakteri bisa menular melalui percikan air liur saat batuk, bersin, atau berbicara. Selain itu, virus atau bakteri juga bisa menempel di permukaan benda yang telah terkontaminasi dan berpotensi menular.
"Intinya adalah menjaga diri sendiri. Kami himbau agar selalu menjaga kesehatan, terutama di musim penghujan atau musim dingin, yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh kita," tambahnya.
Dengan semakin meningkatnya kasus pneumonia di Jepang, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan mematuhi anjuran kesehatan yang berlaku agar dapat mencegah penularan penyakit tersebut.
(vva/n14)
SUMUT Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan terlibat baku tembak dengan bandar narkoba yang membawa senjata api di Perumahan Surya Mas, Kisa
InvestigasiJAKARTA Daud Yordan, petinju asal Indonesia yang kini juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, akan
NasionalMAGELANG Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Staf Khusus Kem
NasionalJAKARTA Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memberikan tanggapan terkait rencana Kepala
NasionalSURAKARTA Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan kunjungan ke Kelurahan Kedunglumbu dan Kelurahan Sangkrah di Surakarta, Jawa T
NasionalJAKARTA Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan u
NasionalBITVONLINE.COM Kunyit dan jahe, dua rempah yang sering dijadikan bahan dasar jamu tradisional, ternyata menyimpan banyak manfaat bagi keseh
Kesehatan dan OlahragaBANDUNG Sebuah insiden tragis terjadi di SMK Dharma Pertiwi, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Seorang siswa berinisial MRD (17) meningg
NasionalBITVONLINE.COM Praktik korupsi masih menjadi masalah besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan hasil Corruption Perception
NasionalJAKARTA Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas, menegaskan bahwa tidak ada bentuk interve
Nasional