Ngemil Malam Hari: Bukan Lapar! Tapi Kebutuhan Akan Kortisol

BITVONLINE.COM -Banyak orang merasa ingin terus mengunyah sesuatu di malam hari meskipun tidak merasa lapar. Kebiasaan ini ternyata bukan hanya masalah perut kosong, melainkan berkaitan dengan hormon stres yang dikenal sebagai kortisol. Kortisol, bahan kimia yang diproduksi tubuh saat tingkat stres meningkat, memengaruhi banyak aspek kehidupan kita, termasuk kebiasaan ngemil di malam hari.

Mengapa Kita Ngemil di Malam Hari?

Baca Juga:

• Transformasi Kepemimpinan: Universitas Al Azhar Medan Lantik Rektor dan Dekan Baru
• Rekan Indonesia Tolak Rencana Kenaikan Iuran BPJS.

Hormon kortisol memainkan peran penting dalam kebiasaan ngemil di malam hari. Ketika tingkat kortisol naik di pagi hari, Anda akan merasa segar dan siap untuk memulai hari. Namun, jika kadar kortisol naik perlahan-lahan, Anda mungkin kesulitan untuk bangun dari tempat tidur. Sebaliknya, pada malam hari, tubuh mungkin memproduksi kortisol sebagai respons terhadap makanan yang tidak dapat ditoleransi, yang bisa membuat Anda mengantuk.

Baca Juga:

• Penuhi Panggilan Bareskrim, Kades Kohod Arsin Diperiksa Kasus Pemalsuan SHGB Tangerang
• Waspada! 12 Wilayah Jakarta Terancam Banjir Rob hingga 26 Februari

Selain itu, ada banyak faktor yang dapat menurunkan kortisol dan membuat Anda merasa ngantuk. Makanan yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh adalah salah satu penyebab umum penurunan kortisol. Ketika tubuh melawan efek intoleransi ini, kortisol digunakan dan menurunkan kadarnya, sehingga Anda merasa lelah dan mengantuk.

Gejala Penurunan Kortisol

Beberapa gejala yang menandakan seseorang mengalami penurunan kortisol meliputi:

Kesulitan untuk bangun pagi. Rentan terhadap keloid. Empati berlebihan yang merugikan diri sendiri. Lingkaran hitam di sekitar mata.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini dan berusaha tetap terjaga hingga larut malam, tubuh Anda mungkin memerlukan peningkatan kortisol untuk tetap terjaga. Menurut Saravanan Balakrishnan, pendiri dan CEO Health Amura.ai, tubuh akan memproduksi kortisol dalam jumlah kecil untuk membantu pencernaan ketika Anda terus-menerus makan, terutama pada malam hari. Selama makanan yang Anda konsumsi tidak menyebabkan intoleransi, kortisol akan tetap beredar dan membuat Anda tetap terjaga.

Solusi: Teh Hijau sebagai Pengganti Camilan Malam Hari

Meskipun ngemil di malam hari dapat membantu Anda tetap terjaga, kebiasaan ini dengan cepat bisa menumpuk kalori dan menyebabkan penambahan berat badan. Sebagai alternatif, Anda bisa mencoba meneguk secangkir teh hijau. Teh hijau mengandung sekitar sepertiga jumlah kafein dibandingkan secangkir kopi, yang cukup untuk membantu Anda tetap terjaga tanpa menambah kalori berlebih.

Namun, ada dua hal penting yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi teh hijau:

Jika Anda kekurangan zat besi, teh hijau dapat memperburuk kondisi tersebut. Mengonsumsi bit dan delima secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar zat besi Anda. Pastikan Anda memilih teh hijau murni, karena banyak produk teh hijau di pasaran yang tidak mengandung teh hijau asli.

Kesimpulan

Kebiasaan ngemil di malam hari sering kali bukan disebabkan oleh rasa lapar, melainkan kebutuhan tubuh akan kortisol. Kortisol yang diproduksi tubuh saat pencernaan membantu Anda tetap terjaga, tetapi ini bisa berkontribusi pada penambahan berat badan jika dilakukan terus-menerus. Menggantikan camilan dengan teh hijau di malam hari bisa menjadi solusi efektif untuk menjaga kewaspadaan Anda tanpa menambah kalori berlebih.

(N/014)

Transformasi Kepemimpinan: Universitas Al Azhar Medan Lantik Rektor dan Dekan Baru

Rekan Indonesia Tolak Rencana Kenaikan Iuran BPJS.

Penuhi Panggilan Bareskrim, Kades Kohod Arsin Diperiksa Kasus Pemalsuan SHGB Tangerang

Waspada! 12 Wilayah Jakarta Terancam Banjir Rob hingga 26 Februari

Pramono Anung : "Bismillah, Magelang,"

Saksi Ungkap Detil Penembakan Bos Rental Mobil: Dengar 4 Kali Tembakan di Rest Area