Menurut Irvansyah, pembangunan pusat pelatihan ini merupakan tonggak sejarah dalam memperkuat kerja sama maritim antara AS dan Indonesia. Selain memberikan pelatihan bagi para pelaut, pusat ini juga memperkuat tali silaturahmi antar negara dan mendorong kemajuan serta keamanan laut demi masa depan yang aman dan sejahtera.
Pusat pelatihan maritim ini didanai oleh Biro Urusan Narkotik Internasional dan Penegakan Hukum (INL) AS dengan nilai mencapai 5 juta dolar AS atau sekitar Rp79 miliar. Fasilitas yang disediakan mencakup enam ruang kelas, ruang konferensi, asrama, kantor, dan alat simulator.