Hal serupa dirasakan Rafi (23), pekerja yang bekerja di Kemang. Ia merasa meskipun gajinya naik, hal itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di Jakarta yang mahal. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Rafi mengaku terpaksa mengambil pekerjaan tambahan. “Ya betul masih tetep harus double job. Kan standar hidup di DKI dengan segala kebutuhannya belum bisa dipenuhi dengan gaji sekarang, pun kenaikannya,” ungkap Rafi.
Satria (24), pekerja lainnya yang juga tinggal di Kemang, merasa dampak kenaikan UMP tersebut sangat terbatas. Menurutnya, meskipun ada kenaikan sekitar Rp 300.000, inflasi yang meningkat justru membuat kenaikan tersebut terasa tidak berarti. “Karena inflasi yang fluktuatif dan cenderung meningkat, pemenuhan kebutuhan pastinya akan menyesuaikan,” kata Satria. Ia menyatakan masih memantau kondisi harga barang di tahun depan sebelum menentukan alokasi dana dari kenaikan upah tersebut.