Program skrining kesehatan gratis ini akan dilaksanakan berdasarkan kategori usia dan jenis penyakit yang relevan. Beberapa kategori skrining yang direncanakan antara lain:
- Skrining Balita: Fokus utama pada deteksi dini penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital. Jika penyakit ini teridentifikasi sejak dini, pengobatannya dapat mencegah kecacatan atau bahkan kematian pada bayi.
- Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Mencakup pemeriksaan obesitas, diabetes, serta kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada masa anak-anak dan remaja.
- Skrining Dewasa: Fokus pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks bagi wanita, serta kanker prostat pada pria. Deteksi dini kanker merupakan kunci dalam penanganan yang lebih cepat dan efektif.
- Skrining Lansia: Menyasar para lanjut usia dengan pemeriksaan untuk deteksi Alzheimer, osteoporosis, serta masalah kesehatan umum yang berkaitan dengan penuaan.
Program Skrining Mulai 2025
Dante mengungkapkan bahwa meskipun mekanisme program sedang disusun, Kemenkes menargetkan bahwa program ini sudah dapat dimulai pada Januari 2025. Meskipun belum bisa memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu pasti pelaksanaan, Dante memastikan bahwa program ini akan berjalan dalam waktu dekat.
“Pokoknya, secepatnya. Ini kita kerjakan, sedang kita susun mekanismenya. Kami akan targetkan dalam 100 hari kerja kami untuk memastikan program skrining ini sudah berjalan dan bisa dinikmati oleh masyarakat,” ujar Dante.
Program ini juga merupakan bagian dari target 100 hari kerja Kementerian Kesehatan sejak Dante Saksono Harbuwono dan Budi Gunadi Sadikin kembali dilantik sebagai Wakil Menteri dan Menteri Kesehatan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Mencegah Penyakit dan Menekan Biaya Kesehatan