Wisnu mengungkapkan, permasalahan utama yang menyebabkan harga MinyaKita masih tinggi adalah rantai distribusi yang terlalu panjang. Kondisi ini memungkinkan terjadinya transaksi berulang antar pengecer, sehingga harga yang sampai ke konsumen akhir menjadi lebih mahal.“Rantainya terlalu panjang, itu yang harus diefisiensikan. Kami terus melakukan pengawasan agar masalah ini bisa segera teratasi,” ujarnya. Namun, ia menekankan bahwa kondisi saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika MinyaKita mengalami kelangkaan di pasaran.